Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 16 Juli 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 15 Juli 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,21 persen di level Rp16.170 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,12 persen ke level harga Rp16.174 per dolar AS. 

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Greenback mendapat beberapa tawaran beli setelah terjadi penembakan pada rapat umum Trump di Pennsylvania, di mana mantan Presiden tersebut menembak tepat di telinganya. 

"Para analis mengatakan bahwa penembakan tersebut meningkatkan peluangnya untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar, mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin, 15 Juli.

Ibrahim menyampaikan dolar juga akan mengambil lebih banyak isyarat dari pidato Ketua Fed Jerome Powell pada akhir pekan ini. 

Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus pada Juni 2024. Surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2024 mencapai 2,39 miliar dolar AS, atau turun 0,54 miliar dolar AS bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,92 miliar dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

Adapun surplus neraca perdagangan Juni 2024 ditopang oleh komoditas nonminyak dan gas (migas) yakni sebesar 4,43 miliar dolar AS. Komoditas yang memberikan sumbangan surplus adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72) dan beberapa komoditas lainnya. 

Sementara itu, surplus neraca perdagangan non migas Juni 2024 sebesar 4,43 miliar dolar AS tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 4,25 miliar dolar AS, maupun bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 4,41 miliar dolar AS.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan dari komoditas migas tercatat defisit 2,04 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang defisit berasal dari hasil minyak dan minyak mentah. Defisit neraca perdagangan migas bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 1,33 miliar dolar AS, maupun dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu sebesar 0,96 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Juni  2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 20,84 miliar dolar AS, atau turun 6,65 persen secara bulanan. Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar 18,45 miliar dolar AS, atau turun 4,89 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 16 Juli 2024 dalam rentang harga Rp16.130 - Rp16.210 per dolar AS.