JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 12 Juli 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,36 persen di level Rp16.137 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,28 persen ke level harga Rp16.154 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Greenback terpukul oleh data CPI yang lebih lemah dari perkiraan, yang menunjukkan inflasi sedikit lebih tenang dari perkiraan pada bulan Juni. Angka tersebut meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan lebih percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga.
"Para pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 83,4 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September, dibandingkan dengan peluang sebesar 64,7 persen yang terlihat pada minggu lalu, menurut CME Fedwatch," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin, 15 Juli.
Disisi lain data neraca Bank of Japan, yang akan dirilis pada bulan Juli, diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai apakah pemerintah melakukan intervensi. Para pedagang juga berspekulasi apakah posisi short pada yen tertekan oleh penurunan tajam dolar, menyusul lemahnya pembacaan CPI pada bulan Juni.
Surplus perdagangan Tiongkok melonjak mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir, sementara ekspor juga tumbuh lebih besar dari perkiraan. Namun peningkatan tarif perdagangan terhadap ekspor utama Tiongkok, seperti kendaraan listrik, dapat mengimbangi tren ini.
Dari sisi internal, Pemerintah telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh 5,2 persen hingga akhir tahun sesuai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di APBN sebesar 5,2 persen.
Meskipun, ekonomi global saat ini masih stagnan, dan berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 di bawah level itu.
Dana Moneter Internasional atau IMF bahkan memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya sebesar 5 persen. Demikian juga Bank Dunia atau World Bank yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 5 persen. Bank Indonesia juga menganggap pertumbuhan ekonomi 2024 hanya sebesar 5,1 persen.
Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,2 persen sampai akhir tahun itu akan ditopang oleh bergeliatnya ekspor dan investasi di Indonesia.
SEE ALSO:
Ibrahim menyampaikan untuk ekspor bulan Juni yang akan di rilis tanggal 15 Juli diprediksi akan cukup bagus sehingga akan menunjukkan lagi pemulihan ekspor. Sedangkan untuk investasi, terlihat dengan berjalannya proyek-proyek infrastruktur pemerintah, termasuk proyek strategis nasional atau PSN.
Di sisi lain, konsumsi masyarakat juga berpotensi kembali menggeliat pada paruh kedua tahun ini, ditopang oleh dukungan belanja pemerintah yang akan naik 2,6 persen sampai akhir tahun dari pagu yang telah ditetapkan, belanja negara akan membengkak menjadi sebesar Rp 3.412,2 triliun, atau mencapai 102,6 persen dari target dalam APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 persen.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024 dalam rentang harga Rp16.080 - Rp16.150 per dolar AS.