JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp2,09 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan tol Yogyakarta-Bawen. Keduanya masuk proyek strategis nasional (PSN).
“Total PMN yang kami ajukan sebesar Rp2 triliun dengan rincian Rp 1,9 triliun untuk tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan tol Yogyakarta-Bawen sebesar Rp 173 miliar,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 8 Juli.
Entus mengatakan, PMN sebesar Rp2 triliun tersebut menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada dua PSN tersebut. Contohnya, kata Entus, adanya kenaikan biaya konstruksi dan investasi pada tol Jogja-Bawen dari Rp14,2 triliun menjadi Rp18,3 triliun.
Kemudian, sambung Entus, perubahan komposisi saham Adhi Karya di tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo yang sebelumnya 24 persen menjadi 47,18 persen pun berdampak terhadap peningkatan kebutuhan ekuitas.
“Yang mengalami perubahan PT Dayamulia Turangga dan PT Gama Group,” ucapnya.
Entus menyebut kebutuhan ekuitas yang awalnya sebesar Rp1,9 triliun pun membengkak menjadi Rp3,8 triliun.
“Dengan adanya PMN akan memberikan perbaikan rasio keuangan ADHI, terutama Debt to Equity,” jelasnya.
BACA JUGA:
Menurut Entus, PMN terbukti telah memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat berupa pembukaan lapangan kerja, peningkatan ekonomi, hingga mendukung destinasi wisata prioritas. Tak hanya itu, PMN juga berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
“PMN 2025 merupakan opsi terbaik. Dengan adanya PMN akan memberikan perbaikan terhadap rasio keuangan Adhi terutama pada rasio utang terhadap modal,” tuturnya.