Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan jika saat ini Amerika Serikat memiliki ambisi untuk meningkatkan industri Electric Vehicle (EV) di negaranya hingga 11 persen pada tahun 2030.

Menanggapi hal ini Luhut mengatakan target ini mustahil bisa tecapai oleh Amerika tanpa Indonesia. Pasalnya, saat ini Indonesia memegang 70 persen pasokan nikel ore di dunia.

"Tanpa Indonesia tidak akan mungkin terjadi. Dan ini saya sampaikan juga pada teman-teman saya di Amerika, saya katakan impossible kalian bisa meningkatkan 11 kali dari apa yang ada sekarang tanpa Indonesia," ujar Luhut dalam MINDialogue yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis 20 Juni.

Apalagi saat ini Amerika mulai menerapkan kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) yang akan berpengaruh pada perlakuan diskriminatif yang didapatkan prok nikel Indonesia di mata dunia.

Asal tahu saja, saat ini banyak produk nikel Indonesia tidak masuk dalam UU IRA karena dominan diproduksi dari smelter yang dibangun oleh perusahaan China.

"Kita harus offensif juga, kita ini bukan negara yang bisa kau atur! Kita punya pendirian harus survive," sambuh Luhut.

Sebagai negara yang memasok sebagian besar pasokan nikel dunia, Luhut pede Indonesia memiliki perananpenting dalam perkembangan ekosistem EV dunia. Luhut juga bilang sejatinya dalam perrdagangan global, ada tiga negara bear yang menjadi pemain utama yakni China, Amerika Serikat dan uni Eropa.

"Dan market yang besar itu ASEAN. ASEAN itu Indonesia yang terbesar disana. Saya kira ekspor kita tahun lalu itu hampir 40 miliar dolar. Dan saya pikir tahun 2030 kita akan dari downstreaming ini, kita akan bisa ekspor sampai 70 miliar dolar. Itu yang memberikan kekuatan para kita. Itu baru dari nickel ore, karena nickel ore itu kita bisa membangun ekosistem," pungkas Luhut.