Bagikan:

BALI - Indonesia Investment Authority (INA) mengumpulkan dana sebesar 2 miliar dolar AS dari dua perusahaan produsen baterai yaitu Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) dan CMB International untuk pengembangan kendaraan berbasis listrik atau electric vehicle (EV).

“Besaran dana yang akan kami umumkan diperkirakan 2 miliar dolar AS. Ini akan diinvestasikan mayoritas di Indonesia,” kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah dalam B20 Summit Indonesia 2022 dikutip Antara, Senin 14 November.

Ridha menjelaskan pihaknya mengembangkan EV dalam rangka berkontribusi mengurangi emisi CO2 sekaligus mendorong laju adopsi kendaraan listrik dan penetrasi pasar.

Kendaraan listrik diperkirakan akan semakin maju karena menghemat biaya sehingga INA tertarik untuk mendukung pengembangan EV.

Terlebih lagi, pasar global untuk EV telah berkembang sangat pesat yakni hanya dalam tiga tahun ternyata jumlah EV di jalan menjadi tiga kali lipat.

Tahun 2021 saja sudah terdapat lebih dari 16 juta EV di jalan dan diproyeksikan dalam empat tahun sebanyak lebih dari 50 persen dari semua kendaraan yang terjual merupakan kendaraan listrik.

“Tidak dapat disangkal, rantai nilai ke ujung untuk EV sangat besar. Pada 2030 sampai 2035 semua mobil diharapkan 100 persen listrik,” ujar Ridha.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target untuk mendukung integrasi rantai pasokan kendaraan listrik yakni target produksi pada 2030 adalah 2,5 juta sepeda motor listrik dan 600 ribu mobil listrik.

Menurutnya, pasar sepeda motor di Indonesia merupakan peluang besar karena pada 2025 diproyeksikan akan ada 2,1 juta penjualan sepeda motor listrik dan 400 ribu penjualan mobil listrik.