JAKARTA – Produsen otomotif Mazda dikabarkan tengah mempertimbangkan dengan saksama pembangunan fasilitas produksi di Indonesia. Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat lawatannya ke Jepang 10-11 Maret.
Dalam kunjungan tersebut Menperin juga menyampaikan sejumlah pembaharuan kebijakan yang telah dilakukan pemerintah untuk mendukung iklim investasi di Tanah Air.
Kami jelaskan bahwa berbagai kemudahan investasi dan banyak insentif untuk investor otomotif baru dan akan kami terus dorong agar mereka segera melakukan investasi dan membangun pabrik di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi Jumat, 12 Maret.
Dia menambahkan, Mazda merupakan salah satu produsen otomotif kelas dunia yang sudah lama mengaspal di Indonesia. Meski demikian, merek mobil yang lebih sering disebut Matsuda di negara asalnya itu belum sekalipun mendirikan pabrik di Indonesia.
“Mereka akan segera mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk kebutuhan investasi di Indonesia. Mudah-mudahan nanti pada kunjungan kami selanjutnya pada Mei dapat mendengar perkembangan dari Mazda untuk berinvestasi di Indonesia,” tegas Menperin.
Tidak hanya Mazda, Menteri Agus turut pula membawa ‘oleh-oleh’ investasi lain, seperti Suzuki Motor Corporation yang berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun.
Kemudian, Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp28 triliun, dan Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp11,2 triliun.
BACA JUGA:
Sementara Honda disebut Menperin yang paling serius dalam urusan investasi di dalam negeri. Pasalnya, pabrikan berlogo H itu memberi kepastian merelokasi fasilitas produksinya dari India ke Indonesia dalam waktu dekat.
Tidak hanya itu, Honda juga disebut-sebut siap mengembangkan kendaraan listrik berteknologi mutakhir di Indonesia.
“Pertemuan dengan prinsipal Honda membuahkan hasil dengan komitmen investasi Rp5,2 triliun,” katanya.
“Investasi Honda termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru. Mereka juga memiliki berencana untuk ekspansi pengembangan ekspor komponen kendaraan yang diproduksi di Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi sembilan negara, di antaranya, Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri,” tuutp Menperin.