JAKARTA - Keseriusan merek Mazda di Indonesia di bawah naungan PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor tidak bisa diabaikan begitu saja.
Perusahaan tersebut mengumumkan langkah signifikan dengan mendirikan Pusat Perakitan di Indonesia, yang menandakan era baru dalam kemitraan antara Mazda Motor Corporation (MC) dan PT EMI.
Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi industri otomotif dan perekonomian Indonesia. Lebih dari itu, pembangunan fasilitas ini juga mencerminkan komitmen kedua perusahaan (MC dan PT EMI) untuk terus berkembang dan berinovasi di dalam negeri.
Pusat Perakitan Mazda di Indonesia direncanakan berlokasi di Jawa Barat. PT EMI memperkirakan compact crossover akan menjadi kategori segmen utama yang diproduksi di fasilitas ini, mengingat kategori segmen ini paling banyak diminati oleh konsumen Indonesia.
"Kami merasa terhormat karena diberikan kepercayaan oleh Mazda Motor Corporation untuk membangun Pusat Perakitan di Indonesia. Pembangunan fasilitas ini akan menjadi tonggak sejarah yang signifikan bagi kami dalam memenuhi permintaan pelanggan Mazda di Indonesia secara lebih efisien dan efektif," kata Presiden Direktur Mazda Indonesia, Ricky Thio, dalam keterangan resminya pada Kamis, 14 Maret.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Mazda Indonesia berkomitmen untuk mempertahankan standar kualitas kendaraan Mazda yang dirakit secara lokal bagi pelanggan di Indonesia, sehingga kendaraan tersebut memiliki kualitas setara dengan kendaraan yang dirakit sepenuhnya di Jepang (Completely Built Up).
Pendirian Pusat Perakitan Mazda di Indonesia didasari oleh pemahaman yang cermat dan strategis dari MC terhadap potensi pasar otomotif Indonesia. Dukungan investasi dari PT EMI yang diperkirakan mencapai sekitar Rp400 miliar untuk persiapan proyek secara keseluruhan juga menunjukkan tekad perusahaan untuk menjadi perpanjangan tangan yang andal bagi MC, terutama dalam upaya PT EMI untuk menjadi pemain kunci dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif dan perekonomian di Indonesia.
“Dalam merencanakan pembangunan Pusat Perakitan Mazda di Indonesia, kami memprioritaskan kontribusi kami pada pemberdayaan masyarakat lokal, terutama mereka yang berada di wilayah Jawa Barat. Dengan demikian, kami berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat, untuk membantu masyarakat berkembang," tutup Ricky Thio.