Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah meningkatkan ketersediaan pasokan susu di dalam negeri.

Hal tersebut demi menyukseskan program susu gratis yang digagas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pasokan susu dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Airlangga menjelaskan saat ini pasokan susu dalam negeri berasal dari pabrik di Jawa Timur khususnya daerah Malang dan Blitar dan kedua pabrik tersebut memiliki jumlah sekitar 10.000 sapi.

"Susu itu kan sekarang kita ada yang dairy nah jumlah dairy itu salah satu ada yang besar punya 10.000 sapi di Jawa Timur. Ada di dua tempat Malang dan Blitar. Itu yang menjadi supply chain pabrik susu dalam negeri, " kata Airlangga kepada awak media di kantornya, Jumat, 17 Mei.

Namun, Airlangga mengakui pasokan susu dari kedua pabrik tesebut tidak cukup mencukupi.

Karena itu, pemerintah mengimpor susu dari New Zealand dan Australia untuk memenuhi kebutuhan susu di Tanah Air.

"Kebutuhan kita kan tinggi kita masih bergantung pada impor dairy New Zealand dan Australia. Tentu kita akan lihat lagi pertumbuhan industri ini, ya kita berharap meningkatkan peternak dari masyarakat" ungkapnya.

Sebelumnya, Airlangga telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan.

Airlangga mengatakan dalam pertemuan tersebut Menteri Greg mengharapkan perdagangan produk susu dan turunannya dalam kerangka JETCO yang masih dirasakan masalah dalam pendaftaran karena membutuhkan waktu lama, selain penerapan Sanitary and Phytosanitary (SPS).

Dia menegaskan, Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

"Upaya ini untuk mendukung naiknya permintaan produk susu dan turunannya dengan program pemerintah baru, yakni susu gratis untuk siswa," kata Airlangga dalam keterangan resminya.