Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pihaknya akan melanjutkan program gas murah untuk industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang saat ini dipatok 6 dolar AS per Juta British Thermal Unit (MMBTU) untuk tujuh kelompok industri di Indonesia. Adapun tujuh sektor industri tersebut antara lain industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet

"Ini Insyaallah sih akan dilanjutkan. Dan kita juga sedang berupaya kan membangun lagi infrastruktur gas ya. Supaya memang bisa dimanfaatkan," ujar Arifin kepada awak media, Senin 6 Mei.

Arifin berharap, dengan dilanjutkannya program gas murah ini industri dapat terus berkembang, apalagi harga gas tersebut cukup kompetitif.

Hal ini, kata dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta pengembangan rencana taktis terkait pemanfaatan gas bagi industri agar lebih kompetitif.

"Kita harus kompetitif kan. Harus punya rencana taktis ya. Taktis yang bisa meningkatkan kompetitifnessnya kita kan. Itulah salah satu ide itu dengan harga gas itu," beber Arifin.

Lebih jauh Arifin mengatakan, selain mengarahkan terkait rencana pemanfaatan gas, Presiden Joko Widodo juga mengarahkan pembangunan infrastruktur gas yang nantinya akan dimanfaatkan untuk jaringan gas (jargas).

"Pak Presiden kan bilang ini jalur utamanya, cabangnya dimana, sama gas juga gitu. Nanti juga bisa jadi jargas itu," imbuh Arifin.

Arifin memastikan penggunaan jargas akan mengurang konsumsi elpiji yang saat ini masih banyak diimpor dari luar negeri sehingga dapat menekan devisa negara.

"Kalau enggak kan makanya devisa kita habis semua. Sedangkan kan kita produksi gasnya akan banyak," pungkas Arifin.