Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk terus berinovasi melalui kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan, pendampingan tersebut bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri alas kaki nasional melalui pengembangan kreativitas serta kemitraan.

"Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, IKM sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar," ujar Reni dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 April.

Reni menyebut, salah satu pendampingan yang telah sukses dilakukan BPIPI yakni pendampingan teknologi yang dilaksanakan pada 22-26 April di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut dia, pendampingan yang dilaksanakan itu merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada 2023.

"Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki," katanya.

Adapun pendampingan tersebut diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.

Reni menyebut, program pendampingan yang dilakukan pihaknya membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pemangku kepentingan yang dianggap lebih memahami kondisi, kebutuhan serta potensi yang ada di daerahnya.

Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi wisatawan lokal dan mancanegara.

Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk alas kaki pada 2022 atau berkontribusi 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki global.

Selain itu, Indonesia juga merupakan eksportir terbesar ketiga di dunia dengan jumlah produk alas kaki yang dikapalkan pada 2022 sebanyak 535 juta pasang alas kaki atau memiliki andil sebesar 3,5 persen dari total ekspor alas kaki dunia.