JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mendorong Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) untuk mempercepat penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk komoditas timah.
"Kami berikan dorongan dan memberikan harapan kepada Dirjen Minerba dalam mengeluarkan RKAB agar jangan bertele-tele," ujar Bambang dalam Mining Zone yang dikutip Senin 29 April.
Meski demikian, Bambang memaklumi sikap berhati-hati Ditjen Minerba dalam mengeluarkan RKAB, apalagi sebelumnya sempat terlibat masalah penegakan hukum.
"Saya sampaikan yang terjaid kalau RKAB lama-lama ditahan dan tidak ada akselerasi maka ekonomi di bawah akan terganggu khususnya timah," kata dia.
Ia juga menjelaskan, lamanya penerbitan RKAB timah ini akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat Bangka Belitung yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada komoditas timah.
Belum lagi, lanjut Bambang, timah menyumbang 50 persen PDB regional Bangka Belitung sehingga lambannya penerbitan ini berdampak langsung.
Bambang menganjurkan Ditjen Minerba menambah jumlah evaluator Minerba sehingga pelayanan publik dapat dtingkatkan.
"Dengan jumlah yang memadai mereja bekerja dengan teliti dan tidak hanya kejar target," sambung dia.
BACA JUGA:
Berdasarkan catatan VOI, hingga Maret 2024 Kementerian ESDM melalui Ditjen Minerba baru menerbitkan RKAB untuk 12 perusahaan timah dengan kapasitas produksi total mencapai 44,4 juta ton timah.