Jepang Akhirnya Setuju Garap Sistem Rel MRT HI-Kota Setelah 3 Kali Gagal Tender
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri). (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) berhasil melakukan kerja sama dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation untuk menggarap proyek MRT Jakarta contract package (CP) 205 Fase 2A. Setelah sebelumnya tiga kali mengalamai gagal tender.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan yang dilakukan di Stasiun MRT HI sore tadi. Adapun CP 205 sendiri meliputi pembangunan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, sistem operasional, daya (power), hingga rel (track work) untuk rute Bundaran HI hingga Kota.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan dilaksanakan kerja sama ini maka Indonesia dan Jepang bisa melanjutkan proyek MRT sampai Jakarta Kota.

“Saya merasa bangga bahwa Indonesia dan Jepang secara konsisten bisa melanjutkan proyek MRT yang ini akan diteruskan sampai Jakarta Kota,” katanya ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 17 April.

Proyek MRT CP 205 Sempat Tiga Kali Gagal Tender

Sementara itu, Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat mengungakpkan bahwa proyek MRT CP 205 sempat mengalami gagal lelang atau tender sebanyak tiga kali.

Tuhiyat menjelaskan bahwa penyebabnya karena adanya pandemi COVID-19. Kondisi tersebut membuat pencarian kontraktor mengalami banyak hambatan.

“Untuk dapat diketahui proses lingkup pekerjaan ini sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali. Adapun kegagalan pencarian kontraktor terutama itu disebabkan karena faktor eksternal, antara lain terjadinya pandemik COVID 2019,” jelas Tuhiyat.

Tak hanya itu, Tuhiya bilang kondisi gejolak geopolitik, dan gangguan supply chain juga berdampak pada pemenuhan bahan baku pembangunan proyek kereta api.

“Kemudian terjadinya perang di berbagai belahan benua, geopolitik, dan kelangkaan semikonduktor, dan sebagainya yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu,” katanya.

“Pada tahun 2023 kami mulai kembali proses tender dengan menggunakan International Competitive Bidding atau ICB. Hingga pada 20 Februari 2024, diperoleh letter of acceptance dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender,” sambungnya.

Terkait dengan nilai kontrak proyek CP 205 ini, Tuhiyat mengatakan nilainya hampir mencapai Rp4,2 triliun. Dia juga bilang kontrak kerja sama pembangunan proyek MRT CP 205 Fase 2A itu akan berakhir tahun 2029. Harapannya, MRT Jakarta Fase 2A sudah bisa beroperasi sampai rute Kota pada 2029.

“Bundaran Hotel Indonesia hingga Monas yaitu pada tahun 2027 beroperasi. Sedangkan untuk Harmoni sampai dengan Kota ini adalah lanjutannya diperkirakan pada akhir tahun 2029,” kata Tuhiyat.