Progres Proyek MRT Stasiun Thamrin dan Monas Capai 51 Persen
Mesin bor terowongan (tunnel boring machine) 2 telah menyambungkan Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin sebagai bagian pembangunan MRT Jakarta Fase 2A di Jakarta, Jumat (29/7/2022). ANTARA/HO-MRT Jakarta

Bagikan:

JAKARTA - Progres proyek MRT CP201 untuk konstruksi Stasiun Thamrin dan Monas pada fase 2A MRT Jakarta hingga saat ini mencapai 51 persen.

"Pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas pada konstruksi fase 2A MRT Jakarta telah mencapai 51 persen hingga 25 Januari 2023," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangan tertulis dilansir ANTARA, Selasa, 15 Februari.

MRT Jakarta menuturkan bahwa pembangunan Stasiun Monas saat ini telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran "base slab ventilation tower", pemasangan ventilasi terowongan (OTE Duct) dan kolom stasiun, pengecoran "roof slab" gardu induk dan persiapan "shaft box jacking entrance" 1 stasiun di Jalan Museum.

"Sementara itu, pekerjaan yang sedang dilakukan di Stasiun Thamrin meliputi pekerjaan penggalian dan pengecoran 'roof slab' pada sisi selatan stasiun, pembangunan D-Wall sisi utara stasiun, dan pekerjaan 'jet grouting' sisi selatan dan utara stasiun," kata Ahmad Pratomo.

Per 25 Januari 2023, pihak MRT Jakarta menjelaskan bahwa mesin bor terowongan 1 (TBM-1) telah berhasil membangun terowongan "northbound'"dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Bundaran HI sepanjang 395 meter, dari total 562 meter.

Adapun, mesin bor terowongan 2 (TBM-2) telah menyelesaikan pembangunan dua terowongan antara Stasiun Thamrin dan Bundaran HI.

Saat ini, TBM-2 sedang dalam persiapan pengeboran terowongan dari Stasiun Monas menuju Stasiun Harmoni.

Untuk pengerjaan pada CP 202 atau ruas Stasiun Harmoni - Sawah Besar - Mangga Besar telah mencapai sembilan persen per 25 Januari 2023.

Pengerjaan fase itu meliputi pekerjaan proteksi dan relokasi utilitas, konstruksi halte sementara TransJakarta, penyiapan "primary beam" dan RC "slab foundation" untuk "canal decking" dan penanganan rel trem kuno.

Pasca penandatanganan paket kontrak CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal, yakni sudah mencapai 25,36 persen.

Pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan galian "station box" dan "road decking". Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan pembangunan D-Wall.

Selain itu, mesin bor terowongan sedang dalam proses fabrikasi dan "rebar cage" untuk D-Wall.

Tender internasional

Sedangkan, untuk pengadaan CP 205 yakni sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and trackwork) telah dilakukan dan dilaksanakan dengan tender internasional. Call for tender telah dilakukan pada 25 Agustus 2022.

Fase CP 206 rolling stock (pengadaan ratangga) telah dilakukan market sounding dan penyesuaian jumlah rangkaian kereta dari 14 rangkaian menjadi tujuh rangkaian. Rencananya, pemanggilan peserta tender (call for tender) akan dilakukan pada kuartal pertama tahun ini.

Adapun, CP 207 untuk pengerjaan sistem pembayaran (automatic fare collection), "call for tender" akan dilakukan pada Juni 2023.

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI - Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni - Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat yang masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.