Pembangunan Jalur MRT Fase 2A Segmen Bundaran HI-Harmoni Capai 45,5 Persen
Foto Dok. PT MRT Jakarta

Bagikan:

JAKARTA - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial menuturkan, progres pembangunan jalur MRT fase 2A dengan paket CP 201 atau segmen rute Bundaran HI-Harmoni mencapai 45,5 persen per 25 Oktober 2022.

Dalam paket CP 201, terdapat pembangunan Stasiun MRT Thamrin dan Monas. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan penyelesaian pengecoran base slab di station box, pengecoran kolom base dan concourse level di station box, serta pengecoran bearing wall di gardu induk.

Kemudian, dilakukan juga persiapan main drive untuk tunnel dari Stasiun Thamrin sisi utara menuju Stasiun Monas sisi selatan (northbound). Tunnel northbound telah terpasang 50 ring (75 meter), penggalian ventilation tower, dan persiapan entrance 1 Jalan Museum.

"Hingga akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta menargetkan penyesaian penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun, serta memulai pengeboran koridor Monas—Thamrin," kata Rendi dalam keterangannya, Rabu, 2 November.

Di area Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi penyelesaian persiapan traffic diversion stage 1-4A, pekerjaan power blender dan guide wall sisi selatan stasiun, pembangunan d-wall sisi selatan stasiun, pemasangan kingpost sisi utara stasiun, jet grouting sisi utara dan selatan stasiun, pekerjaan tunnelling TBM-1 dari sisi selatan Stasiun Thamrin menuju sisi utara Stasiun Bundaran HI (northbound) sepanjang 30,6 meter (16 ring).

Hingga akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian pekerjaan d-wall dan kingpost station box, penggalian station box, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI—Thamrin.

"Per 25 Oktober ini pula, terowongan southbound (arah Lebak Bulus) Stasiun Bundaran HI dan Thamrin sepanjang 562 meter telah tersambung. Begitu pula Stasiun Monas—Thamrin sepanjang 356 meter," jelas Rendi.

Lebih lanjut, Rendi menuturkan bahwa pengerjaan CP 202 telah dimulai pada 18 Juli lalu. Per 25 Oktober, konstruksi CP 202 yang di dalamnya mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Stasiun Mangga Besar, dan Stasiun Sawah Besar telah mencapai 7,527 persen.

"Cakupan pekerjaannya meliputi manajemen rekayasa lalu lintas (traffic diversion) tahap 1.1 dimulai sejak 18 Agustus, relokasi dan penanaman kembali pohon kompensasi terdampak, pekerjaan archeological test pit, pekerjaan test pit utilitas, dan persiapan pekerjaan halte bus sementara," urainya.

Selanjutnya, pada paket kontrak CP 203, perkembangannya sudah mencapai 18,9 persen per 25 Oktober dengan mencakup pembangunan Stasiun Glodok dan Stasiun Kota.

Perkembangannya sudah mencapai 18,9 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan pembuatan D-Wall. Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan pembangunan tiang penyangga sementara, pengangkatan sebagian temuan saluran air kuno Batavia, dan persiapan pekerjaan dinding stasiun.

Sebagai informasi, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

Kemudian, Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.