Kemenhub Berencana Impor 3 Trainset Kereta Otonom dari China
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membeli tiga rangkaian kereta atau trainset automated rail transit (ART) atau kereta otonom dari China. Kereta tersebut untuk armada di Ibu Kota Negara (IKN).

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan bahwa satu trainset kereta otonom ini akan terdiri dari tiga gerbong.

“Tahap awal 3 trainset, 1 trainset 3 (gerbong) kereta. Jadi total 9 kereta,” katanya kepada wartawan ditulis Rabu, 3 April.

Namun sayangnya, Risal tidak mengungkapkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk membeli tiga trainset kereta otonom tersebut.

Meski begitu, Risal memastikan bahwa kereta otonom buatan China ini sudah terbukti kualitasnya. Pasalnya, sudah dioperasikan di 6 negara.

“Iya, dari China yang sudah beroperasi di 6 negara. Jadi bukan baru di kita, enggak. Sudah banyak manfaatnya di negara-negara lain, seperti Malaysia, ada di Kuching,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan sesuai dengan rencana pemerintah.

Budi memastikan pembangunan berjalan lancar usai meninjau lokasi pembangunan kereta otonom atau ART di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kemarin.

“Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Jumat, 1 Maret.

Budi mengatakan bahwa penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel.

Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan, ART akan dioperasikan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Nantinya, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat, di mana tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase.

“Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 km per jam dan maksimal 70 km per jam,” tutur Budi.

Terkait