Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter berencana menambah 8 rangkaian atau trainset KRL baru.

Rencana ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan atas pelayanan yang dijalankan kedepannya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga bilang, pengadaan 8 trainset tersebut, akan dipesan ke PT Industri Kereta Api atau INKA.

Namun, dia menekankan ini juga perlu mempertimbangkan pula aspek kesanggupan INKA kedepannya.

“Ada 8 lagi atau berapa yang masih belum untuk pengadaan, ke INKA juga rencananya. Tapi kita belum kasihkan dan tenderkan, semua belum. Tapi kita juga carikan pendanaan juga PMN untuk INKA supaya bisa ngerjain proyek itu,” tuturnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 21 Februari.

Sekadar informasi, saat ini rangkaian KRL yang sedang menjalani retrofit di INKA sebanyak 19 rangkaian. Selain retrofit, KAI Commuter juga melakukan pemesanan 16 rangkaian baru dari INKA. Untuk menunggu kerata yang diproduksi INKA selesai, impor 3 KRL baru dari CRRC Sifang, China pun menjadi piliha.

Menurut Arya, INKA butuh waktu sekitar 16 bulan untuk melakukan retrofit KRL. Karena itu, dia bilang pihaknya akan terus memantau kemampuan dan kapasitas produksi dari INKA untuk memenuhi tambahan pesanan 8 rangkaian KRL lagi.

“Jadi pokoknya itu ya yang kita kirim ke INKA itu untuk diretrofit butuh 16 bulan, yang 8 lagi belum ada proses pengadaan, tunggu aja,” ujarnya.

“Ya kita pokoknya percayakan, tapi kan kapasitasnya dilihat juga, dengan rekondisi dengan yang baru mereka bisa ngerjain enggak,” sambungnya.

KAI Commuter Berencana Impor 8 KRL Baru

Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter berencana untuk melakukan pembelian 8 trainset atau rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru lagi. Rencana tersebut sudah masuk tahap perencanaan pengadaan saat ini.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba bilang proses persiapan pengadaan KRL baru ini perlu dilakukan sejak saat ini, sejalan dengan pemantauan pada proses pengerjaan dari INKA. Dia menyebut, 8 trainset baru ini di luar impor 3 KRL baru dari China.

Lebih lanjut, Anne mengatakan, ini juga di luar pengadaan 16 rangkaian KRL baru dari INKA dan 19 rangkaian yang diretrofit yang juga digarap oleh INKA.

“Jadi kita mau melihat dulu seperti apa nanti retrofit-nya untuk KRL nanti kita ini yang harus kita awasi dan memitigasi, meminimalkan ada masalah keterlambatan, sehingga untuk persiapan-persiapan pengadaan yang 8 ini saat ini sudah dimulai lagi,” ujarnya dalam konferensi pers, di kantor KCI, Jakarta, Selasa, 6 Februari.

Anne menjabarkan, pengadaan 8 KRL baru ini nantinya akan melalui proses lelang. Lelang, bertujuan untuk menentukan siapa yang akan menangani permintaan tersebut.

“Iya harus (lelang) kan. Jadi ini kan tahapan. Ini sedang persiapan pengadaannya,” katanya.

Namun, Anne tak mengatakan sumber pengadaan KRL baru nantinya. Dia bilang masih menunggu proses-proses selanjutnya.

Meski begitu, lanjut Anne, rencana pengadaan ini sebagai antisipasi jika adanya keterlambatan pada proses retrofit yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.