Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Serap Anggaran Rp176 Miliar
Contoh AML yang dibagik pemerintah kepada masyarakat. (Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalu Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) mencatat realisasi anggaran untuk program pembagian Alat Masak Listrik (AML) rice cooker gratis mencapai Rp176 miliar. Adapun jumlah ricecooker yang dibagikan mencapai 342.621 unit dari 500.000 unit yang ditargetkan atau mencapai 68,5 persen.

Sementara Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu mengatakan, pagu penyediaan AML dianggarkan sebesar Rp322 miliar.

"Realisasi total anggaran program AML sebesar Rp176 miliar dari pagu awal sekitar Rp322 miliar. Sisanya sebesar Rp146 miliar menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau disebut dengan SILPA," ujar Jisman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin 25 Maret.

Dalam paparannya Jisman juga mengungkapkan AML tersebut dibagikan secara merata ke 36 provinsi, 325 Kabupaten/Kota dengan alokasi di Pulau Jawa dan Bali mencapai 56 persen. Menurutnya, hal ini sejalan dengan kelebihan pasokan listrik yang terjadi di Wilayah Jabali.

Adapun pengadaan rice cooker dilakukan melalui e-katalog dan diikuti oleh 5 merek yang memenuhi persyaratan dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yakni Cosmos, Miyako, Maspion, Sanken, dan Sekai.

"Pengadaan AML 2023 melalui e-katalog dengan waktu terbatas yang tidak mungkin lewat lelang," imbuh Jisman.

Jisman juga menyebut komponen anggaran program ini juga mencakup biaya distribusi melalui PT Pos Indonesia (Persero) dengan rerata biaya sebesar Rp133.178 per unit.

Dikatakan Jisman, program ini sejatinya tel diusulkan dan disetujui bersama Komisi VII DPR RI pada September 2022 lalu dan diikuti dengan pertemuan trilateral meeting antara Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Oktober 2022.

Sayangnya program ini tidak disetujui dengan alasan belum masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan belum mendapat persetujuan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Setelah mendapat persetujuan Banggar, lanjut Jisman, kemudian dilakukan kembali trilateral meeting pada September 2023 dan disepakati pembagian 500.000 unit rice cooker dengan total anggaran Rp322 miliar.

Pengerjaan program AML pun dimulai pada 6 Oktober 2023 dengan proses pengusulan calon penerima manfaat, yang dilanjutkan verifikasi dan survei lapangan oleh PT PLN (Persero).

Awalnya, Jisman menyebut usulan penerima mencapai 811.109 rumah tangga, namun melalui pemeriksaan sebanyak 220.056 datanya duplikasi berdasarkan NIK atau KTP, sedangkan 588.053 tidak mengalami duplikasi data.

Jisman juga mengatakan, berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh PLN, dari data yang tidak duplikasi tersebut hanya 75,4 persen atau sebanyak 443.560 rumah tangga yang dinyatakan memenuhi kriteria.

Selanjutnya dari data yang memenuhi kriteria tersebut kembali dilakukan validasi oleh pihak kepala desa dengan hasil sebanyak 342.621 rumah tangga dinyatakan valid dan layak menerima bantuan rice cooker.

Terkait