Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada pekan ini melanjutkan agenda kerja di Eropa dengan menghadiri pertemuan Paris Summit 2023. Disebutkan bahwa Menkeu terlibat dalam dialog mengenai Private Capital Mobilization for Climate Investments di negara berkembang.

Bendahara negara mengungkapkan Acara ini mempertemukan para pimpinan bank pembangunan multilateral, pemimpin lembaga keuangan yang tergabung di GFANZ (Glasgow Financial Alliance for Net Zero), dan para pejabat pemerintah terkait.

“Bertempat di Palais Brongniart, sebuah bangunan bersejarah nan monumental di jantung kota Paris. Dahulu, di sinilah denyut aktivitas finansial di ibukota Prancis ini berpusat, termasuk bursa saham Paris Bourse yang kini bernama Euronext Paris,” ujarnya pada Jumat, 23 Juni.

Menurut Menkeu, dirinya dan para pemimpin keuangan dunia mendiskusikan berbagai model dan pendekatan yang paling efektif untuk menggerakkan investasi swasta pada bidang iklim, khususnya di negara berkembang. Kata dia, Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform yang telah diluncurkan di G20 silam menjadi salah satu poin diskusi untuk diambil lesson learned-nya.

“Saya sampaikan progress dan tantangan dari skema pembiayaan untuk mempensiunkan PLTU berbasis batu bara tersebut. Sektor swasta memiliki kendala untuk bisa berpartisipasi karena berkaitan dengan taxonomy perpajakan – ini yang harus kita atasi,” ujarnya.

Menkeu menambahkan, tantangan lain adalah menyangkut cost of borrowing yang terhitung masih tinggi. Selain itu, investasi dalam infrastruktur untuk mendistribusikan energi juga perlu menjadi perhatian.

“Saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Janet Yellen dan segenap timnya yang telah mendukung Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan penerapan ETM termasuk di bidang pasar modal. Semoga dalam Annual Meeting selanjutnya kita bisa melihat progress yang berarti. Dari High-Level Roundtable Discussion on Private Capital Mobilization for Climate Investments in Emerging Markets and Developing Countries (EMDCs),” tutup Menkeu Sri Mulyani.