Bagikan:

JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Hageng Nugroho menegaskan, komitmen Indonesia menuju energi bersih makin nyata dengan hadirnya Country Platform untuk mekanisme transisi energi (energy transition mechanism/ETM).

Menurutnya, Country Platform ETM salah satu terobosan terarah dan menjadi hub pengumpulan dana, yang dapat dilacak dan dipastikan kegunaannya untuk investasi hijau atau rendah emisi.

Dengan keunggulan tersebut, ujar Hageng, pemerintah optimistis bisa mendapatkan kepercayaan dari investor sehingga percepatan transisi energi bersih bisa dilakukan.

“Peluncuran Country Platform ETM membuka jalan Indonesia menuju energi bersih semakin lebar,” kata Hageng melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 20 Juli.

Seperti diketahui, pada side event G20 bertema “Sustainable Finance for Climate Transition” di Nusa Dua Bali, Kamis, 14 Juli, pemerintah meluncurkan Country Platform ETM.

Peluncuran ini merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan Asian Development Bank (ADB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur dalam rangka penanganan perubahan iklim.

Hageng menjelaskan, Country Platform ETM merupakan kerangka kerja untuk menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi nasional, dengan memobilisasi sumber pendanaan komersial maupun non-komersial secara berkelanjutan.

"KSP secara strategis mendukung kebijakan ini, dan akan membantu Kementerian teknis terkait dalam mendapatkan kepercayaan dari donor, serta mendorong sosialisasi country platform ke semua pihak yang tertarik,” tuturnya.

Hageng menyebut, pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa upaya untuk mendorong program transisi energi bersih guna mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Hingga 2021, lanjut dia, bauran energi masih di angka 11,5 persen atau sekitar 50 persen dari target.

Untuk mendorong percepatan capaian energi terbarukan, ungkap Hageng, investasi diwujudkan dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBY).

Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 18 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), PLT Bioenergi, PLT Tenaga Surya, dan PLTS Atap.

"Pada kondisi pandemi, investasi EBTKE kita masih bisa mendapatkan 1,51 milyar dolar AS atau 74 persen dari target 2,04 Milyar US Dolar,”

Hageng memastikan, Kantor Staf Presiden secara simultan berkoordinasi dan mendukung aktif kebijakan Kementerian ESDM dan PLN, dalam mendorong percepatan pembangunan pembangkit tenaga energi baru terbarukan.

"Dalam kaitan sebagai tuan rumah G20, KSP juga terlibat aktif setiap sesi summit terkait mekanisme transisi energi. Bapak Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan juga aktif mengampanyekan transportasi hijau melalui pengembangan kendaraan listrik," pungkasnya.