Bagikan:

JAKARTA - Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan lapangan gas Jambaran Tiung Biru akan mulai produksi akhir Juli ini atau awal Agustus. Adapun secara keseluruhan, progres proyek ini mencapai 96,56 persen.

"Jambaran Tiung Biru Insya Allah on stream di akhir bulan atau awal Agustus 2022," ujar Dwi kepada media, dikutip Minggu 17 Juli.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) melalui Kedeputian I Bidang Energi, Investasi dan Infrastruktur mendorong agar proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambara–Tiung Biru (JTB) segera berproduksi (onstream) pada bulan Agustus mendatang.

Dengan begitu, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan dapat segera memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di Pulau Jawa.

"JTB ini diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan gas di Pulau Jawa, oleh sebab itu kami mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu, PT Rekind dan SKK Migas yang telah bekerja dengan serius sehingga dalam Bulan Juli ini bisa gas in. KSP akan terus mendorong agar JTB sudah bisa gas onstream pada bulan Agustus," kata Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli.

Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mennyebutkan, proses persiapan JTB telah memasuki tahap akhir terutama memastikan standar keselamatan migas telah terpenuhi.

"Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan," ujar Tutuka.

Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Namun masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi.

"Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu," tambah Tutuka.

Sebagai informasi, gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta pelaksanaannya yang tetap memperhatikan keselamatan migas.

Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream.

"Usai dipastikan peralatan berfungsi baik, baru kemudian gas on stream. Masih butuh beberapa waktu lagi," ujarnya.

Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Lapangan ini dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2700 bcpd. Selain itu, masih ada potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.