JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok telah menyiapkan skema antisipasi dalam menjaga kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok imbas rekayasa lalu lintas saat pelaksanaan Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu 4 Juni besok.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Wisnu Handoko mengatakan, langkah-langkah antisipasi tersebut telah dituangkan dalam Surat Edaran Nomor : SE.OPTPK 10 Tahun 2022.
"Kita harus mendukung agar gelaran tersebut berjalan lancar termasuk dukungan dari sektor transportasi laut," ujar Wisnu kepada wartawan, Jumat 3 Juni.
Wisnu mengungkapkan, langkah-langkah antisipasi tersebut ditetapkan dalam rapat koordinasi bersama seluruh stakholder terkait di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok.
Hal ini sebagai upaya bersama mengantisipasi terjadinya kemacetan saat pelaksanaan event mengingat kawasan tersebut berpotensi menimbulkan kepadatan dan rekayasa lalu lintas yang akan berdampak pada kelancaran arus barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
"Koordinasi itu bertujuan menyiapkan pengendalian dan monitoring pengoperasian kendaraan truk angkutan barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, meningkatkan keselamatan dan keamanan khususnya pengoperasian truk di pelabuhan dan memberikan petunjuk kepada BUP dan Terminal Operator terkait antisipasi kelancaran arus barang dari dan ke luar Pelabuhan Tanjung Priok," ungkapnya.
Adapun langkah antisipasi tersebut, pertama agar pihak Terminal Operator dapat memastikan selama event berlangsung, menjaga dan memastikan system pelayanan terminal khususnya gate berjalan normal dan terkendali.
Kedua, melakukan langkah-langkah menjaga arus barang tetap landai dengan mengalihkan closing time ke waktu yang tidak bersamaan dengan event Formula E mulai pukul 06.00-18.00 WIB untuk mengurangi jumlah kendaraan truk yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketiga, untuk muatan impor pada proses receiving dan PLP diminta dilakukan pengaturan setelah event selesai untuk mengurangi jumlah kendaraan keluar Pelabuhan.
Keempat, menyiagakan personel yang cukup untuk pengendalian kemacetan selama event berlangsung.
Kelima, melaksanakan contingency plan yang telah dibuat untuk mengantisipasi kemacetan dan memastikan personel jaga memahaminya.
Keenam, selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam mensikapi perkembangan lalu lintas melalui saluran komunikasi yang ditentukan.
"Asosiasi pelayaran yakni INSA dan ISAA agar menginformasikan kepada shipping line MLO, Keagenan kapal jika memungkinkan dapat mengatur jadwal kapal sehingga closing time tidak bertepatan dengan event dan memberikan relaksasi keterlambatan jika terjadi kemacetan," ujarnya.
Kepada asosiasi ALFI, pengurusan transportasi dapat menginformasikan kepada pengirim muatan (shipper) untuk mengatur pergerakan muatan receiving delivery mengantisipasi kepadatan lalu lintas jalan selama event berlangsung.
Kepada Asosiasi Perusahaan Truk agar menginformasikan para operator truk dan pengemudi untuk menghindari area dan jalan sekitar Ancol dan jalan RE Martadinata selama event berlangsung, dan keluar masuk Pelabuhan Tanjung Priok dari arah Cilincing dan Yos Sudarso.
BACA JUGA:
Dalam kaitan tersebut, pihak Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DKI Jakarta maupun Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, mengaku telah menyebarkan informasi atau SE KAOP Tanjung Priok itu kepada anggotanya.
"Ini sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi, mengingat pascapandemi COVID-19 diperkirakan penyelenggaraan event-event besar akan makin sering diadakan. Kita bersama harus mengantisipasi dampak kemacetan lalu lintas yang ditimbulkannya," tutupnya.