Tak Capai Target, SKK Migas Perkirakan <i>Lifting</i> Minyak hingga Akhir Tahun Hanya 633.000 BOPD
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembenahan guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri di masa mendatang.

Salah satunya dengan menetapkan target produksi minyak bumi 1 juta barrel oil per day (BOPD) dan gas bumi 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD).

Namun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan lifting migas tahun ini tidak akan mencapai target.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengungkapkan, lifting minyak hingga Desember 2022 hanya mencapai 633.000 barel per hari (BOPD).

Sementara untuk gas diperkirakan mencapai 5.380 MMSCFD.

"Untuk minyak kalau sekarang berdasarkan work program yang sudah disetujui 2022 ini hanya 633.000 BOPD dan gas di sekitar 5.380," ujarnya dalam konferensi pers capaian dan kinerja hulu migas Semester Pertama 2022 di Jakarta, Jumat, 15 Juli.

Berdasarkan target yang ditetapkan dalam APBN, lifting minyak pada tahun 2022 ditargetkan sebesar 703.000 BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD.

Adapun lifting migas tahun ini ditetapkan sebesar 1.739 juta BOEPD.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melaporkan, hal ini disebabkan karena adanya unplanned shutdown dan mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional hulu migas yaitu Jambaran-Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022.

Program pengeboran sumur pengembangan yang masif dilakukan KKKS di luar EMCL, telah mampu menunjukkan hasil positif dengan mampu menaha laju penurunan produksi dan saat ini pada fase produksi yang meningkat.

"Kami juga terus berupaya dapat menyelesaikan proyek hulu migas nasional, termasuk proyek strategis nasional sektor hulu migas. Hingga Semester Pertama 2022 sebanyak 6 proyek hulu migas sudah bisa diselesaikan dari target 12 proyek di tahun ini. Untuk proyek strategis nasional hulu migas yang akan onstream di tahun 2022 adalah Jambaran-Tiung Biru (JTB). Karena itu sisa tahun 2022, akan terjadi tren peningkatan produksi dan lifting migas nasional," pungkas Dwi.