The Fed Mempertahankan Suku Bunga, Rupiah Berpotensi Melanjutkan Penguatan
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat 22 Maret 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Federal Reserve mempertahankan suku bunga.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis 21 Maret, Kurs rupiah spot ditutup menguat 0,34 persen Rp15.669 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,41 persen ke level harga Rp15.662 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan dan para pembuat kebijakan masih memproyeksikan penurunan suku bunga AS sebanyak tiga kali pada tahun ini bahkan ketika inflasi tetap tinggi.

"Proyeksi ekonomi triwulanan The Fed yang diperbarui menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk makanan dan energi meningkat sebesar 2,6 persen pada akhir tahun, dibandingkan dengan 2,4 persen dalam proyeksi yang dikeluarkan bank sentral AS pada bulan Desember," ucapnya, dikutip Jumat 22 Maret.

Ibrahim menyampaikan pandangan kebijakan baru ini juga meningkatkan prospek perekonomian AS. Para pengambil kebijakan kini memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,1 persen tahun ini dibandingkan dengan 1,4 persen yang diproyeksikan pada bulan Desember.

Sementara tingkat pengangguran diperkirakan berakhir pada tahun 2024 sebesar 4 persen, dibandingkan 4,1 persen yang diperkirakan pada akhir tahun lalu.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bahkan dengan kekuatan yang tidak terduga dalam data harga konsumen baru-baru ini, pandangannya adalah bahwa inflasi akan bergerak turun secara bertahap dan berada dalam jalur yang agak bergelombang.

Namun bank-bank sentral utama sebagian besar mengambil langkah yang sama karena mereka berencana menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan karena perekonomian melambat dan inflasi terus melambat.

Selain itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan sebelumnya pada hari Rabu bahwa ECB akan terus bergantung pada data dan tidak akan berkomitmen terhadap penurunan suku bunga dalam jumlah yang telah ditentukan bahkan setelah bank sentral tersebut mulai melonggarkan kebijakan moneternya.

Dari sisi internal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan hasil penetapan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pengumuman penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara Nasional Pemilihan Umum 2024.

Berdasarkan penetapan tersebut diketahui pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2024. Jumlah suara sah secara nasional sebanyak 164.227.475 sebagaimana tercantum dalam formulir model D Hasil Nasional PPWP.

Jumlah suara sah pasangan presiden dan wakil presiden  nomor urut 1, H Anies Baswedan dan Dr Muhaimin Iskandar sebanyak 40.971.906 suara.

Sedangkan jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebanyak 96.214.691 suara.

Kemudian jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD sebanyak 27.040.878 suara.

Selain itu, saat penetapan hasil Pemilu 2024 diumumkan. Di luar gedung KPU terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh massa paslon satu dan paslon tiga namun demonstrasi massa dalam kondisi kondusif dan tidak terjadi huru-hara, sehingga kondisi kondusif ini yang membuat pasar merespon positif sehingga mata uang garuda menguat.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Jumat 22 Maret dalam rentang harga Rp15.630 - Rp15.680 per dolar AS.