JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan hari ini, Kamis 21 Maret, setelah kemarin melemah 0,08 persen atau 5,62 poin ke 7.331,13.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh perkembangan kebijakan The Fed dan pergerakan harga komoditas dunia seperti minyak mentah yang kembali memanas.
Dia memperkirakan, IHSG berpeluang menguat dengan support berada di level 7.288 dan resistance di angka 7.341 pada Kamis ini.
Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah memprediksi, IHSG akan cenderung berfluktuasi di atas support 7.300 hari ini. Secara teknikal, daya support di angka 7.300 berdasarkan kondisi oversold pada Stochastic Relative Strength Index (RSI) dan didukung penyempitan negative slope moving average convergence divergence (MACD).
Dari domestik, IHSG cenderung ditopang oleh keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dalam menahan suku bunga acuan di angka 6 persen. BI juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,7-5,5 persen untuk tahun 2024.
BACA JUGA:
BI memperkirakan realisasi investasi dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping konsumsi domestik.
Dari eksternal, pergerakan IHSG hari ini akan merefleksikan respons pelaku pasar terhadap keputusan moneter terbaru Federal Reserve pada Kamis. Pandangan yang lebih dovish dari Ketua The Fed akan memberikan dampak positif ke capital flow dan nilai tukar rupiah.
Adapun saham-saham top picks untuk hari ini menurut Phintraco Sekuritas antara lain, BBRI, BBNI, BTPS, JSMR, SIDO, dan GJTL.