Bagikan:

JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, pihaknya optimistis target investasi di IKN bisa tembus Rp100 triliun sepanjang 2024 ini.

Bambang menyebut, geliat investasi tersebut utamanya bakal ditopang oleh suntikan modal asing melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Ini salah satunya akan mulai ada (investor) swasta asing. Jadi, mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa sampai Rp100 triliun. Karena ini cukup besar untuk investasi dengan pola KPBU," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa, 19 Maret.

Dia menambahkan, saat ini proses investasi asing yang bakal masuk ke IKN lewat skema KPBU tersebut tengah memasuki tahap finalisasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Saat ditanyai jadwal masuknya investasi asing itu ke IKN, Bambang enggan memberikan informasi lanjutan. Hanya saja, dia memastikan kegiatan groundbreaking-nya belum akan berlangsung pada Mei mendatang.

"Kan, belum masuk (gorundbreaking) di tahap keenam ini. Mungkin setelah itu, ya, ketika groundbreaking nanti kami lihat tersendiri," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, hingga saat ini setidaknya sudah ada 3 pemrakarsa asing yang siap menyuntikkan modalnya di IKN, khususnya pada sektor hunian.

Agung mengungkapkan, tiga pemrakarsa tersebut berasal dari Malaysia dan China, yang mana salah satu di antaranya akan tergabung dengan konsorsium bersama dengan perusahaan lokal RI.

"Kami bisa katakan bahwa investasi asing yang sangat real paling tidak ada dua. Pertama dari konsorsium Tiongkok yang akan bermitra bersama konsorsium Nusantara dan dua lagi dari Malaysia," ujar Agung saat ditemui usai Market Sounding di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis, 7 Maret.

Meski begitu, Bambang belum ingin memberikan informasi lebih lanjut soal potensi investasi dari kedua investor asing tersebut.

"Untuk potensi nilainya berapa secara spesifik saya tidak bisa sebut karena ini tergantung nanti hasil tender berapa. Tetapi, nanti dari 7 pemrakarsa itu belanja modal (Capex) Rp50 triliun bisa terwujud, yang mana tiga dari 7 pemrakarsa itu dari asing," imbuhnya.