Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memastikan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) perbankan tidak akan mengalami peningkatan setelah Hari Raya Idulfitri 2024 kendati ada peningkatan kebutuhan masyarakat.

Menurut Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah, pihaknya yakin nasabah akan tetap melunasi angsuran yang sudah seharusnya dilakukan.

"Kami harapkan NPL tidak tumbuh. Betul kebutuhan masyarakat akan meningkat di Ramadan ini tapi kami juga yakin terhadap kewajiban yang memang harus diangsur ke bank baik pokok maupun dari sisi bagi hasil akan tetap dipenuhi masyarakat kami," ujarnya kepada media di Gedung Kementerian BUMN, Senin 18 Maret.

Untuk itu Grandhis menyebut pihaknya menargetkan NPL sebesar 2,06 persen untuk tahun 2024 atau tidak jauh berbeda dengan realisasi NPL di tahun 2023.

"Target NPL, masih akan tetap di level yang sama. NPL kami di Januari kan 2,06 persen jadi kami akan tetap berada di level segitu. Insyaallah tidak akan ada penambahan," sambung dia.

Untuk informasi sepanjang tahun 2023 BSI mencatat pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun, Jumlah ini tumbuh 15,7 persen dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross yang membaik pada posisi 2,08 persen.

Adapun komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer 54,32 persen, wholesale 28,09 persen dan ritel 17,58 persen.