Butuh Impor 2 Juta Ekor Sapi untuk Penuhi Program Susu Gratis Prabowo-Gibran
Ilustrasi (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Pangan, ID FOOD mengungkapkan dibutuhkan impor sapi perah sebanyak 2 juta ekor untuk bisa memenuhi program susu gratis yang dicanangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Pengendalian ID Food Dirgayuza Setiawan mengatakan, saat ini populasi sapi perah di Tanah Air masih berkisar 400.000 ekor. Jumlah ini, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Kalau kita mau memenuhi kebutuhan nasional kita, kita perlu meningkatkan jumlah populasinya 4 kali lipat dari 400.000 ke 1,2 juta. Itu belum memperhitungkan tambahan kebutuhan program susu gratis,” katanya usai acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis, 29 Februari.

Dengan adanya program susu gratis untuk 82,9 juta anak, sambung Dirgayuza, maka Indonesia perlu menambah populasi sapi yang ada dengan impor. Sekaligus sebagai upaya swasembada susu.

“Kalau semua proteinnya benar-benar dari susu, maka kita butuh sekitar 2-2,5 juta sapi perah aktif. Itu nanti pemerintah yang akan datang yang membuat kebijakan supaya sektor produksi susu di Indonesia bisa menggeliat,” jelasnya.

Dirgayuza bilang 80 persen kebutuhan susu dalam negeri saat ini dipenuhi melalui importasi senilai 1,4 miliar dolar AS. Susu tersebut diimpor dalam bentuk powder milk atau susu bubuk.

“Kembali saya belum tahu nanti kebijakan presiden baru akan seperti apa, tapi kita yakin beliau dan timnya tidak akan membiarkan kita terus menerus melakukan importasi,” katanya.

Adanya program susu gratis ini, lanjut dia, pemerintah akan lebih perhatian untuk menekan importasi.

Menurutnya, Indonesia bisa belajar dari Qatar dan India yang dulunya sebagai pasar susu impor, kini berhasil memenuhi kebutuhan dari dalam negeri.

“Kita perlu melihat sejarahnya impor susu kita dulu enggak sebesar ini, tapi dulu di masa Presiden Soeharto ada kebijakan domestik production. Jadi, kalo kita mau impor, kita harus punya produksi dalam negeri juga,” jelasnya.

Dirgayuza bilang, program susu gratis ini juga banyak diterapkan di berbagai negara. Misalnya, Brasil hingga Thailand.

“Program susu gratis ini tidak hanya di India atau Brasil, tapi di Thailand sudah menjalankan, Filipina juga sudah menjalankan. Malaysia untuk kelompok tertentu sudah menjalankan. Jadi ini bukan program yang ujuk-ujuk diusulkan Prabowo-Gibran,” ucapnya.

“PBB melalui UN WFP bahkan sudah mendeklarasikan tahun 2030 harusnya seluruh dunia menerapkan program makan siang dan susu gratis,” sambungnya.