Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri furnitur dalam negeri dapat tumbuh sebesar 5 persen pada tahun ini.

Sepanjang 2023, tercatat kinerja ekspor sektor ini mencapai sebesar 1,8 miliar dolar AS.

"Industri furnitur dalam negeri diharapkan dapat terus meningkat dan berhasil memaksimalkan potensi pasar furnitur global yang nilainya mencapai 629 miliar dolar AS (berdasarkan data Expert Market Research) dan diproyeksikan tumbuh 5 persen pada 2024," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa, 20 Februari.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemenperin yakni dengan melanjutkan program restrukturisasi mesin dan/atau alat peralatan industri pengolahan kayu dan furnitur.

"Kami telah dan sedang melaksanakan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan industri pengolahan kayu, berupa pemberian reimburse penggantian sebagian pembelian sesuai kriteria," katanya.

Putu menyebut, berdasarkan laporan perusahaan tahun anggaran (TA) 2022, program ini telah berdampak pada peningkatan efisiensi perusahaan sebesar 10-30 persen.

"Selain itu, mutu produk juga meningkat 10-30 persen serta produktivitas perusahaan pun naik 20-30 persen," ucapnya.

Sejak 2022, lanjut Putu, sebanyak 24 perusahaan telah mengikuti program restrukturisasi mesin dan/atau alat peralatan industri pengolahan kayu dan furnitur, terdiri dari sembilan perusahaan peserta program pada tahun anggaran 2022 dan 15 perusahaan di tahun 2023.

Sementara untuk 2024 sendiri, anggaran yang dialokasikan untuk program restrukturisasi mesin/peralatan industri ini sebesar Rp7,5 miliar dengan target peserta 10 perusahaan.

Lebih lanjut, Putu menyebut, pihaknya juga telah menyusun strategi penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur.

Strategi tersebut berfokus pada lima aspek, yaitu fasilitasi ketersediaan bahan baku, fasilitasi ketersediaan SDM terampil, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas dan kualitas produk serta fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

"Kemenperin juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, salah satunya melalui workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri," imbuhnya.