Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) buka suara terkait dengan rencana jumlah penduduk di IKN yang bakal dibatasi hanya 2 juta orang.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono memastikan bahwa pertumbuhan penduduk di IKN tidak akan dibatasi hanya sampai dua (2) juta penduduk saja.

Agung mengungkapkan, IKN pada dasarnya didesain sebagai kota inklusif. Sehingga, dalam perkembangannya pemerintah tidak akan membatasi pertumbuhan penduduk di dalamnya.

"Mungkin bukan dibatasi tapi itu adalah proyeksi pertumbuhan penduduk sampai dengan 2045 itu sekitar dua juta orang. Jadi, bukan untuk dibatasi tapi proyeksi pertumbuhan populasinya," ujar Agung di Jakarta, dikutip Selasa, 20 Februari.

Dia juga memastikan IKN bukanlah kota untuk para ASN dan pemerintah semata. Hanya saja, pada awalnya populasi IKN memang akan masif berasal dari ASN yang dipindahkan.

Salah satu komitmen nyata pemerintah menjadikan IKN sebagai kota inklusif yakni dengan melakukan proses revitalisasi SD Negeri 20 Sepaku yang juga diperuntukkan bagi masyarakat setempat.

Di samping itu, Agung juga menekankan sebanyak dua juta populasi warga bukanlah angka yang sedikit. Sehingga, pihaknya membantah apabila populasi di IKN disebut dibatasi dan eksklusif.

"Dan (populasi) dua juta itu bukan sedikit. (Jumlah) dua juta itu (sama seperti populasi) Bekasi lho. Saya dulu tinggalnya dan berkantornya di Bekasi juga. Jadi, potensinya besar sekali Nusantara (IKN) itu," imbuhnya.