Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis 15 Februari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa 13 Februari, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,06 persen Rp15.604 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jisdor ditutup naik 0,17 persen ke level harga Rp15.585 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Survei Ekspektasi Konsumen bulan Januari, yang menunjukkan inflasi satu tahun dan lima tahun dari sekarang tidak berubah pada angka masing-masing 3 persen dan 2,5 persen.

Sedangkan proyeksi kenaikan inflasi tiga tahun dari sekarang turun menjadi 2,4 persen, terendah sejak Maret 2020, dari 2,6 persen pada bulan Desember.

Ibrahim menyampaikan, menurut jajak pendapat Reuters penjualan ritel untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Kamis, dengan para ekonom memperkirakan penurunan 0,1 persen untuk bulan Januari, dari kenaikan 0,6 persen di bulan Desember.

"Perubahan ekspektasi mengenai kapan dan seberapa cepat bank sentral akan menurunkan suku bunga seiring dengan penurunan inflasi merupakan pendorong yang signifikan terhadap pasar mata uang saat ini," jelasnya dalam keteranganya dikutip Kamis 15 Februari.

Menurunnya data ketenagakerjaan yang kuat pada bulan ini sebagian besar telah mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, dan pasar melihat pergerakan pada bulan Mei sebagai hal yang lebih mungkin terjadi.

Di tempat lain, ada banyak data yang dirilis minggu ini di Inggris, termasuk angka inflasi dan produk domestik bruto (PDB), yang diperkirakan akan dirilis pada hari Rabu, yang kemungkinan besar juga akan mempengaruhi opini mengenai kapan Bank of England akan mulai menurunkan suku bunganya. Saat ini terlihat tertinggal dari The Fed dan ECB.

Dari sisi internal, Ibrahim melihat pesta demokrasi akan memiliki pengaruh pada kondisi ekonomi.

Sentimen pemilu dan pilpres diperkirakana akan mewarnai pergerakan pasar keuangan terutama mata uang garuda.

"Terlebih pilpres kali ini sangat penting mengingat sekitar 204,81 juta warga Indonesia yang terdaftar memilih akan menentukan siapa presiden Indonesia berikutnya," jelasnya.

Masih ketatnya persaingan inilah yang diperkirakan akan sangat mempengaruhi laju pasar keuangan dalam negeri pekan ini.

Pelaksanaan pilpres satu atau dua putaran ini akan mempengaruhi sentimen investasi, terutama dari investor asing.

Pasalnya, belum ada kejelasan mengenai kebijakan yang akan diambil ke depan.

Ibrahim memperkirakan, rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis 15 Februari dalam rentang harga Rp15.580- Rp15.670 per dolar AS.