Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin 25 Maret 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jum'at 22 Maret, Kurs rupiah spot ditutup melemah 0,73 persen Rp15.783 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,71 persen ke level harga Rp15.773 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Dolar menguat pada level tertingginya dalam 3 minggu karena penurunan suku bunga SNB membayangi prospek Fed.

"Kedua indikator dolar melonjak pada hari Kamis setelah SNB secara tak terduga memangkas suku bunga, menjadi bank sentral besar pertama yang melakukan hal tersebut setelah siklus kenaikan suku bunga yang diperpanjang akibat COVID-19 pandemi," ucapnya dalam keteranganya dikutip Senin 25 Maret.

The Fed secara tajam meningkatkan prospek pertumbuhannya pada tahun 2024. Meskipun bank sentral diperkirakan masih akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, sikapnya yang relatif hawkish, dibandingkan dengan bank sentral lainnya, diperkirakan akan menguntungkan dolar.

Selain itu, Para pejabat tinggi PBOC mengisyaratkan bahwa mereka masih memiliki lebih banyak ruang untuk memotong rasio persyaratan cadangan bank, yang akan membuka lebih banyak likuiditas dalam perekonomian. Namun langkah seperti itu menjadi pertanda buruk bagi perekonomian dan adanya potensi sanksi AS yang lebih besar.

Dari sisi internal, kegiatan investasi pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah mulai meningkat dan investor sudah tak lagi wait and see, terutama pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai suatu kegiatan ekonomi, kegiatan bisnis yang terus meningkat, seperti sales, salesnya mulai tinggi.

Sedangkan, pola kegiatan belanja modal (capital expenditure) sudah mulai meningkat secara signifikan setelah sempat mengalami penurunan. Adapun peningkatan investasi terjadi pada sejumlah perusahaan di sektor tertentu, yakni sektor makanan minuman, perdagangan besar, transportasi, komunikasi, serta horeca (hotel, restoran dan cafe).

Selain itu, sektor ekspor yang berkaitan dengan hilirisasi maupun minerba juga terus mengalami meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi 2024 diyakini masih  4,7-5,5 persen atau mid point-nya 5,1 persen.

Adapun, pada Februari 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 11,28 persen secara tahunan atau year on year (yoy), terutama pada sektor Pertanian, Pertambangan, Konstruksi, Perdagangan, Jasa Sosial, dan Jasa Dunia Usaha.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja rumah tangga dan korporasi yang diperkirakan terus meningkat pasca Pemilu. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 11,82 persen yoy, 12,04 persen yoy, dan 9,70 persen yoy.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Senin 25 Maret dalam rentang harga Rp15.770 - Rp15.850 per dolar AS.