Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu 27 Maret 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa 26 Maret, Kurs rupiah spot ditutup menguat 0,04 persen Rp15.793 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah tipis 0,01 persen ke level harga Rp15.795 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan The Fed memang menandai kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun ini, namun menambahkan bahwa hal ini akan sangat bergantung pada jalur inflasi.

"Hal ini membuat rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang merupakan ukuran inflasi dasar yang disukai The Fed, menjadi fokus perhatian, meskipun hal ini akan dirilis ketika pasar tutup pada hari Jumat Agung," ucapnya dalam keterangannya dikutip Rabu 27 Maret.

Ibrahim menyampaikan selain itu, ada sejumlah pejabat Fed yang akan berbicara minggu ini – termasuk Ketua Fed Jerome Powell, presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan gubernur Fed Lisa Cook dan Christopher Waller.

Menurut Ibrahim komentar mereka juga akan dipelajari dengan cermat seiring pasar mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga, termasuk kemungkinan bank sentral mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni.

Selain itu, taruhan penurunan suku bunga pada bulan Juni oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of England telah meningkat secara substansial setelah Swiss National Bank menjadi bank sentral besar pertama yang menurunkan biaya pinjaman minggu lalu.

Dari sisi internal, pasar merespon positif terhadap prospek perekonomian Indonesia diperkirakan tetap kuat sejalan dengan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Indonesia yang dipertahankan pada BBB+ dengan outlook stabil oleh Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR).

Adapun, keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan utang pemerintah yang terkendali.

JCR juga memperkirakan bahwa utang pemerintah akan menurun secara gradual sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan defisit fiskal pemerintah.

Dengan afirmasi rating Indonesia tersebut, pemangku kepentingan internasional tetap memiliki keyakinan yang kuat atas terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia.  Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan serta sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah.

Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, serta merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Rabu 27 Maret dalam rentang harga Rp15.780 - Rp15.850 per dolar AS.