JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin 29 Januari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran pasar memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat 26 Januari, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,01 persen Rp15.825 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor ditutup melemah 0,29 persen ke level harga Rp15.829 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar sekarang menunggu isyarat baru mengenai kebijakan moneter AS, dimulai dengan data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed, dan data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat tumbuh lebih dari yang diharapkan.
"Inflasi yang stagnan, ditambah dengan meningkatnya tanda-tanda ketahanan perekonomian AS, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama." ujarnya dalam keteranganya dikutip senin 29 Januari.
Ibrahim menyampaikan The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya. Pasar juga memperkirakan bank sentral akan menahan diri pada pertemuan bulan Maret, membalikkan ekspektasi sebelumnya untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Ibrahim juga menyampaikan Bank Rakyat Tiongkok secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hampir 140 miliar dolar AS liquiditas kedalam perekonomian.
Namun para analis masih mempertanyakan seberapa besar dukungan ekonomi yang akan diberikan melalui stimulus moneter, mengingat Tiongkok sedang bergulat dengan perlambatan parah dalam belanja konsumen dan bisnis.
Dari sisi internal, Ekonomi global terus bergolak akibat memansanya tensi politik baik di timur Tengah maupun Eropa. Namun, Momen Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 bisa berdapak positif terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) di Tanah Air. Hal tersebut ditopang oleh stabilitas politik terjaga dengan baik.
Ibrahim menyampaikan secara historis, momen pemilu atau pemilihan presiden (Pilres) dan pemilihan legislatif (Pileg) berkontribusi pada pertumbuhan PDB riil pada 1-3 kuartal sebelum dan sesudah pesta demokrasi rakyat biasanya terkonfirmasi beberapa komponen PDB akan naik.
BACA JUGA:
Adapun, pertumbuhan tersebut akan didorong oleh konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) untuk persiapan pemilu. Artinya siklus pemilu, nantinya akan tinggi di LNPRT. Karena ini lembaga non profit melayani rumah tangga, kebanyakan organisasi masa dan parpol disana walaupun share-nya kecil.
Selain itu, uang beredar dalam arti luas (M2) juga akan tumbuh di momen pemilu. Data dari Bank Indonesia (BI) per Desember 2023 meningkat menjad Rp8.824,7 triliun, tumbuh 3,5 persen yoy lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,3 persen yoy.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan senin 29 Januari dalam rentang harga Rp15.820- Rp15.890 per dolar AS.