Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat 26 Januari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis 25 Januari, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,72 persen Rp15.826 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor ditutup melemah 0,30 persen ke level harga Rp15.767 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal keempat yang akan dirilis pada hari Kamis, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan. Namun perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju.

"Data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat, dan kemungkinan akan menunjukkan inflasi tetap stabil di bulan Desember," ujarnya dalam keteranganya dikutip Jumat, 26 Januari.

Ibrahim menyampaikan ketahanan perekonomian AS dan inflasi yang tinggi memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama – sebuah peringatan yang disuarakan oleh beberapa pejabat The Fed pada awal bulan Januari.

Menurut Ibrahim ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pedagang terus melepaskan spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada bulan Maret 2024.

Dari sisi internal, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV 2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2 persen secara yoy. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.

Ibrahim menyampaikan realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4 persen dari total investasi kuartal IV 2023. Realisasi tersebut naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp181,4 triliun atau 49,6 persen dari total investasi di kuartal IV 2023. Angka tersebut naik 29,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa berimbang.

Secara rinci, luar Pulau Jawa memiliki porsi investasi mencapai 50,6 persen atau setara Rp185 triliun pada kuartal IV 2023. Angka tersebut naik 12,7 persen secara tahunan (yoy).

Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp180,8 triliun, tumbuh 20,1 persen yoy. Realisasi tersebut setara dengan 49,4 persen dari total investasi kuartal IV 2023.

Berdasarkan lokasinya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan PMA dan PMDN terbanyak, yakni Rp57,4 triliun. Kemudian, disusul Jawa Timur sebesar Rp45 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp36,4 triliun, Sulawesi Tengah Rp28,4 triliun, dan Banten sebesar Rp25,2 triliun.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Jumat 26 Januari dalam rentang harga Rp15.810- Rp15.880 per dolar AS.