Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 1 November 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 31 Oktober 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,04 persen di level Rp15.698 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,17 persen ke level harga Rp15.705 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pertumbuhan penggajian swasta AS melonjak pada bulan Oktober, mengatasi kekhawatiran gangguan sementara akibat badai dan pemogokan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.

Sementara itu, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit lebih rendah dari 3 persen yang diharapkan.

"Indikator AS yang beragam semalam, menunjukkan pasar kerja AS yang longgar tetapi konsumen yang percaya diri, memberikan sedikit kejelasan tentang prospek suku bunga Federal Reserve, yang memungkinkan dolar AS melayang lebih rendah dengan imbal hasil Treasury," ujarnya dalam keterangannya dikutip, Jumat, 1 November.

Ibrahim menjelaskan baru-baru ini, pembacaan ekonomi telah menunjukkan pasar kerja dan ekonomi yang tangguh, memacu para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga.

Adapun baik dolar maupun imbal hasil obligasi AS juga telah didukung dalam beberapa hari terakhir oleh meningkatnya spekulasi di pasar dan pada beberapa platform taruhan tentang kemenangan dalam pemilihan presiden 5 November untuk kandidat Republik Donald Trump yang kebijakan tarif dan imigrasinya dianggap inflasi dan yang menentang Demokrat Kamala Harris.

Sementara dari dalam negeri, gonjang-ganjing tentang pertumbuhan ekonomi era Prabowo-Gibran sebesar 8 persen, membuat polemik di pasar. Karena IMF sendiri hanya memasang target pertumbuhan ekonomi periode Prabowo-Gibran hanya di 5,2 persen. Apalagi saat ini tensi geopolitik begitu dominan serta melambatnya ekonomi Tiongkok.

Namun pemerintah sendiri merasa optimis, dengan angka tersebut membuat kabinet merah putih bekerja keras agar bisa mencapai target tersebut dan bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Kalau kita lihat kebelakang, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 8 persen. pada tahun 1995 bahkan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 8,2 persen.

Agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di level 8 persen Indonesia bisa belajar dari berbagai capaian dan situasi perkembangan perekonomian dunia. yang hari ini belum kembali normal masih terdapat dampak dari long Covid-19. Pertumbuhan ekonomi dunia belum kembali seperti era sebelum Covid-19 sekarang masih rata-rata di 3 persen.

Untuk itu, pemerintah akan menggali potensi sumber ekonomi baru, seperti, adaptasi teknologi dan inovasi agar RI bisa lolos dari jebakan middle income trap. Dan bisa mencapai pendapatan di atas pendapatan menengah.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Jumat, 1 November 2024 dalam rentang harga Rp15.680 - Rp15.760 per dolar AS.