JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa 28 Januari pagi ini, dibuka melemah tipis 6 poin atau 0,04 persen di level Rp13.621 per dolar AS.
Pantauan VOI, pada pukul 09.05, rupiah terus melemah. Rupiah melemah 27,5 poin dan berada di level Rp13.643 atau melemah 0,20 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar. Akan tetapi menurunnya, yield atau tingkat imbal hasil obligasi AS, terutama tenor 10 tahun, ke level terendah sejak 10 Oktober 2019 di 1,50 persen bisa mendorong penguatan kembali nilai tukar emerging markets termasuk Indonesia.
"Penurunan yield obligasi AS ini karena pembelian yang masif karena virus corona dan juga karena ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS yang masih longgar di tahun 2020," ujar Ariston kepada VOI, Selasa 28 Januari.
Ia menjelaskan, Bank Sentral AS akan memberikan keputusan mengenai kebijakan moneter pada Kamis jam 2 dinihari WIB. "Saya prediksikan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.600-13.640," tutur Ariston.
Sementara ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah lantaran investor mulai menghindari aset berisiko. "Akibatnya, mata uang safe haven, seperti yen Jepang dan dolar AS serta obligasi AS tenor 10 tahun menguat," jelas dia.