Bagikan:

JAKARTA - Rupiah pada perdagangan di pasar spot dibuka melemah pada pembukaannya. Rupiah Selasa 17 Maret, dibuka melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.940 per dolar AS

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen masih belum membaik, di mana aset-aset berisiko masih tertekan termasuk rupiah.

"Semalam Wallstreet jatuh dalam lebih dari 12 persen. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah virus corona atau COVID-19 masih tinggi," ujar Ariston kepada VOI.

Tapi, kata dia, pagi ini indeks Nikkei bergerak positif, S&P Futures juga demikian. "Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar," jelasnya.

Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar dolar Selandia Baru pagi ini. Bank Sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.

"Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran corona namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah," tutur Ariston.

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Pesso Filipina memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan pelemahan 1,18 persen, won korea melemah 0,99 persen, yen Jepang melemah 0,79 persen, rupee India melemah 0,48 persen, dolar Taiwan melemah 0,16 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen dan baht Thailand melemah 0,04 persen terhadap dolar AS.