JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Selasa 13 Oktober. Rupiah dibuka menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.695 per dolar Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, penguatan rupiah hanya bertahan sebentar. Pantauan VOI pada pukul 09.25, rupiah bergerak melemah 0,14 persen ke level Ro14.720 per dolar AS.
"Rupiah akan mendapatkan market mover dari peristiwa dalam negeri hari ini. Pelaku pasar akan mewaspadai aksi demo yang terjadi hari ini," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra kepada VOI.
Menurutnya, demo yang terkendali bisa menopang rupiah. Namun akan sebaliknya jika demo berlangsung ricuh.
Sementara dari eksternal, ketidakpastian stimulus fiskal AS bisa memberikan tekanan ke nilai tukar emerging markets yang notabene aset berisiko terhadap dollar AS hari ini.
"Hari ini kemungkinan rupiah melemah dengan kedua sentimen di atas dengan potensi kisaran Rp14.650-14.800 per dolar AS," tuturnya.
Pagi ini, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Peso Filipina memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan pelemahan 0,31 persen.
Disusul won Korea Selatan yang melemah 0,26 persen, baht Thailand melemah 0,21 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,20 persen.
Kemudian rupee India melemah 0,18 persen, yuan China melemah 0,17 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,001 persen terhadap dolar AS.