Ditekennya UU Cipta Kerja oleh Jokowi, Bikin Rupiah Menguat Pagi Ini
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali perkasa. Pada pembukaan perdagangan Selasa 3 November, rupiah spot dibuka menguat 0,19 persen ke level Rp14.613 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri, yakni situasi yang masih terkendali pasca demo dan UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang sudah disahkan kemarin.

"Adapun Sentimen pasar terlihat cukup positif pagi ini, indeks saham Korea dan Australia terlihat menguat, nilai tukar emerging market di Asia juga terlihat menguat terhadap dollar AS," ujat Ariston kepada VOI.

Pasar menurutnya, menanggapi positif data survei indeks aktivitas manufaktur negara besar yang positif seperti China, Jepang, Eropa dan AS, yang dirilis kemarin.

"Sentimen positif ini bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," jelasnya

Sementara itu lanjut dia, Pemilu AS kelihatannya belum mempengaruhi arah harga karena kedua kandidat menunjukkan perbedaan poling yang ketat. Dari poling, Pasar lebih mendukung Biden untuk menang.

"Namun demikian ini berdampak pada pergerakan harga yang terlihat berkonsolidasi dalam kisaran yang sempit. Potensi kisaran rupiah pagi ini di kisaran Rp14.550-14.700 per dolar AS," tuturnya.

Hingga pukul 09.00 WIB, peso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,22 persen. Disusul, dolar Singapura yang menguat 0,13 persen terhadap dolar AS.

Berikutnya ada yuan China yang menanjak 0,09 persen dan ringgit Malaysia yang terkerek 0,08 persen. Kemudian ada baht Thailand serta won Korea Selatan yang masing-masing terapresiasi 0,07 persen dan 0,02 persen pada pagi ini.

Sementara itu, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,13 persen. Diikuti dolar Hong Kong dan yen Jepang yang melemah masing-masing 0,02 persen dan 0,01 persen terhadap dolar AS.