JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Rabu 14 Oktober. Rupiah dibuka menguat 0,1 persen atau 15 poin ke level Rp14.710 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin bisa tertekan hari ini karena faktor stimulus AS yang menemui kebuntuan setelah semalam Partai Demokrat menolak proposal stimulus Pemerintah senilai 1,8 trilun dolar AS, dan bersikukuh dengan proposalnya senilai 2,2 triliun dolar AS.
"Selain itu, faktor penolakan UU Cipta Kerja juga bakal menekan rupiah hari ini," kata Ariston kepada VOI.
Proyeksi pertumbuhan Indonesia yang lebih negatif dari IMF, kata Ariston, juga bisa memberikan tekanan untuk rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.650-14.850 per dolar AS hari ini," jelasnya.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,08 persen, peso Filipina melemah 0,29 persen, rupee India melemah 0,10 persen, yuan China melemah 0,01 persen, ringgit Malaysia melemah 0,13 persen dan bath Thailand melemah 0,04 persen.
Sementara yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Singapura menguat 0,02 persen dan dolar Taiwan menguat 0,14 persen.