Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot masih perkasa di awal perdagangan hari ini, Rabu 7 Oktober. Rupiah dibuka menguat 0,17 persen atau ke level Rp14.710 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kabar penundaan negosiasi paket stimulus dua AS hingga sesudah pemilu oleh Presiden Donald Trump, telah mendorong penguatan dolar AS di pasar keuangan dan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.

"Pasar khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Isu ini juga berpeluang menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston kepada VOI.

Menurutnya, penguatan rupiah pasca disahkannya UU Cipta Kerja bisa tertahan. Hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.650-14.800 per dolar AS.

Hingga pukul 09.00 WIB, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,31 persen. Disusul dolar Singapura yang menguat 0,07 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan setelah turun 0,28 persen. Berikutnya ada ringgit Malaysia yang terkoreksi 0,16 persen dan peso Filipina yang melemah 0,12 persen terhadap dolar AS.

Kemudian ada won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,10 persen serta yen Jepang yang terkikis 0,05 persen. Selanjutnya dolar Hong Kong pun melemah tipis pada perdagangan pagi ini.