JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali dibuka melemah. Rupiah Kamis 27 Februari pagi dibuka menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen di level Rp13.934 per dolar Amerika Serikat (AS).
Namun pantauan VOI pada pukul 08.37, rupiah bergerak melemah. Rupiah melemah 0,07 persen ke level Rp13.950 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, meski rupiah menguat, kekhawatiran pasar masih belum berubah. "Masih karena kekhawatiran meluasnya infeksi virus corona ke negara di luar China," ujar Ariston kepada VOI.
Kekhawatiran ini, lanjut dia, juga ditunjukkan dengan pelemahan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke level terendah sepanjang masa di kisaran 1,29 persen. "Ini artinya banyak pelaku pasar membeli obligasi tersebut," tuturnya.
Hari ini, ia memprediksi rupiah berpotensi menembus level Rp14.000. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.900-14.000.
Tren pergerakan negatif kurs rupiah dalam delapan hari terakhir diperkirakan masih akan berlanjut di hari ini. Pasalnya, belum ada sentimen baru, baik dari internal atau eksternal.
Sentimen penggerak rupiah saat ini hanya berasal dari penyebaran virus corona. Alhasil, tren pergerakan rupiah tidak akan banyak berubah, di mana terus melanjutkan tren negatif.