Bagikan:

JAKARTA - Rupiah bergerak tertekan di perdagangan Selasa, 6 Februari. Adapun sentimen bagi pergerakan rupiah masih berasal dari penguatan dolar AS dan kekhawatiran pasar menjelang Pilpres 2024.

Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup melemah 0,24 persen ke level harga Rp15.745 per dolar AS pada perdagangan hari, Selasa, 6 Februari.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah dalam perdagangan hari Selasa 6 Februari 2024 diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Rp15.680-Rp15.750 per dolar AS.

Menurutnya hal itu terjadi lantaran beberapa sentimen seperti pergerakan nilai tukar Rupiah yang diperdagangkan melemah terhadap dollar AS sejak pembukaan perdagangan hari Senin 5 Februari, pasca penguatan dollar AS dan kenaikan yield UST pada perdagangan hari Jumat 2 Februari.

"Ditopang oleh rilis data tenga kerja AS yang solid yakni Non-Farm Payroll yang tercatat meningkat 353.000 dan tingkat pengangguran AS yang stabil di kisaran 3,7 persen pada bulan Januari 2024," Jelasnya kepada VOI, Selasa 6 Februari.

Josua menyampaikan solidnya data ekonomi AS berimplikasi bahwa Fed berpotensi masih akan mempertahankan FFR di level 5,5 persen pada rapat FOMC bulan Maret mendatang.

Selain itu, rilis data ekonomi Tiongkok seperti PMI composite dan PMI service pada bulan Januari 2024, yang tercatat lebih rendah dari angka rilis bulan sebelumnya.

Adapun, pelemahan data ekonomi Tiongkok menjadi risk-sentiment bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia yang akan cukup terpengaruh dengan potensi perlambatan ekonomi Tiongkok pada tahun 2024.

Josua menyampaikan rupiah memangkas pelemahannya terhadap dollar AS hingga di kisaran Rp15.693 per dollar. Ditambah data BPS merilis data pertumbuhan kuartal IV 2023 dan keseluruhan tahun 2023 yang tercatat solid di kisaran 5 persen, yang mengindikasikan kinerja perekonomian Indonesia yang solid di tengah perlambatan ekonomi global.

Menurut Josua pelaku pasar akan menantikan rilis data PMI service dan composite AS pada bulan Januari yang diperkirakan sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Pengamat Mata Uang Lukman Leong menyampaikan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tertekan terhadap dolar AS pada perdagangan, Selasa 6 Februari.

"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan selain oleh dolar AS yang menguat, juga tertekan oleh sentimen dan kekuatiran investor menjelang pilpres 2024," Jelasnya.

Selain itu, menurutnya hasil rilis PDB hari Senin 5 Februari cukup bagus dan sedikit mendukung pergerakan rupiah. Namun tekanan terutama berdasarkan pada dua hal tersebut.

Menurut Lukman, rupiah akan diperdagangkan dalam rentang harga Rp15.650 - Rp15.800 per dolar AS di perdagangan Selasa 6 Februari.