Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah sangat signifikan pada perdagangan hari ini Jumat 3 Juli. Rupiah haru mengakui keperkasaan dolar, di mana mata uang Garuda itu harus melemah 175 poin atau 1,22 persen ke level Rp14.553 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kelihatannya pasar global masih sangat terganggu dengan peningkatan virus COVID-19 yang membuat beberapa negara melakukan lockdown sebagian kembali. Indonesia sendiri masih terus meninggi kasus positifnya.

"Lockdown bisa kembali melambatkan ekonomi. WHO sendiri juga memberikan peringatan ke beberapa negara untuk melakukan lockdown kembali," ujar Ariston kepada VOI.

Kekhawatiran ini mendorong hot money atau aliran modal asing keluar dari pasar Indonesia. BI melaporkan terjadi nett sell asing di periode 29 Juni-2 Juli sebesar Rp7,81 triliun.

Hingga pukul 15.00 WIB, rupiah masih menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan Asia Pasifik. Pergerakan mata uang di kawasan pun terlihat bervariasi. 

Peso Filipina masih menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah naik 0,37 persen. Selanjutnya ada rupee India yang menguat 0,22 persen dan won Korea yang naik 0,11 persen terhadap dolar AS.

Disusul oleh dolar Singapura yang terapresiasi 0,01 persen dan yen Jepang yang naik 0,009 persen. Dolar Hong Kong pun terlihat naik tipis 0,001 persen setelah sepanjang hari bergerak stabil.

Sementara itu, baht Thailand tepat berada di atas rupiah setelah melemah 0,05 persen. Dolar Taiwan yang sebelumnya selalu berada di zona hijau akhirnya melemah tipis 0,04 persen.

Pelemahan juga terjadi pada ringgit Malaysia dan yuan China. Ringgit terlihat terkoreksi 0,01 persen dan yuan turun tipis 0,004 persen atas dolar AS.