JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan data hasil analisis yang dilakukan, bahwa Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) paling populer di media sosial usai debat terakhir yang berlangsung semalam.
Metode yang digunakan Indef berupa analisis terhadap tiga media sosial yaitu X (Twitter), TikTok dan YouTube. Untuk X dan TikTok digunakan metode keyword atau kata kunci untuk melihat perbincangan terkait tiga calo presiden (capres).
Data Analyst Continum Indef Maisie Sagita mengatakan data yang digunakan Indef ini sudah bebas dari campur tangan buzzer, bot dan media massa.
“Dari data yang kami temukan Prabowo menjadi capres yang paling populer dengan mendominasi perbincangan mencapai 45,2 persen di media sosial,” ujarnya dalam konferensi pers Indef, di Hotel Mainhattan Jakarta, Senin, 5 Februari.
Kemudian, sambung Maisie, di posisi kedua adalah Anies Baswedan yakni 35 persen. Sementara di posisi ketiga adalah Ganjar Pranowo sebesar 19,7 persen.
Maisie mengatakan perbincangan mengenai capres nomor urut 02 ini tertinggi ada di media sosial TikTok mencapai hampir 60 persen. Sementara di YouTube dan X, jumlah perbincangan antara Anies dan Prabowo cukup berimbang sekitar 40 persen.
Namun, sambung Maisie, meski Prabowo mendominasi pembicaraan di media sosial, bukan berarti pembicaraannya berupa sentimen positif. Berdasarkan data, kata dia, justru Prabowo mendapatkan kritikan yang keras dari warganet, khususnya di X mencapai 35 persen.
BACA JUGA:
“Ini merupakan kritikan paling tinggi dibandingkan capres-capres lainnya,” ujarnya.
Indef juga mencatat adanya perubahan. Dimana biasanya sentimen positif di media sosial TikTok didominasi Prabowo, kini justru Anies yang mendapatkan pujian paling tinggi di media sosial tersebut. Bahkan juga di X atau Twitter.
“Didebat sebelumnya biasanya hanya Prabowo saja yang mendapat apresiasi sentimen positif di TikTok, tapi ini ada satu timbul sentimen baru untuk Anies di TikTok diisi dengan sentimen positif,” tuturnya.