JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan UMKM Indonesia harus bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dengan minimum pendapatan perkapita 13.000 dolar AS.
"Di negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, UMKM menjadi bagian dari 'supply chain industry' atau rantai pasok industri," ujar Menteri Teten dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 2 Februari.
Teten menilai, UMKM tidak mungkin ada lompatan teknologi kalau tidak tergabung dalam industri (rantai pasok).
"Yang kami butuhkan adalah bagaimana kami ada lompatan untuk ke arah sana," katanya.
Dia berpandangan, apabila UMKM dalam negeri tidak didorong untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri, rasanya sulit bagi Indonesia untuk mencapai pendapatan 13.000 dolar AS menuju Indonesia Emas 2045.
"Kalau tidak ada perubahan, tidak mungkin bisa mencapai pendapatan itu untuk menuju 2045," ucap Teten.
BACA JUGA:
Demi mencapai hal tersebut, Teten menjelaskan ada berbagai upaya yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan melahirkan lebih banyak entrepreneur dan mewujudkan ekonomi baru melalui pendekatan inkubasi berbasis inovasi dan teknologi untuk menghasilkan produk baru yang kompetitif.
Menurut Teten, entrepreneur baru yang terdidik bisa hadir dari kampus-kampus. "Kami perlu pendekatan entrepreneur seperti ini, tidak bisa hanya pelatihan-pelatihan sepintas. Kami harus pilih telur yang bagus untuk dierami dan dibesarkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Teten menyebut untuk mengembangkan lembaga inkubator di kampus, pihaknya ingin agar hal ini ditekankan oleh kampus-kampus.
"Survei kami menyebutkan 72 persen mahasiswa ingin menjadi entrepreneur. Ini sedang didiskusikan untuk dikembangkan bersama para rektor perguruan tinggi," ungkapnya.