JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menjajaki kerja sama dengan lembaga inkubator asal Belanda, World Startup, untuk mengembangkan ekosistem startup di bidang pertanian, akuakultur dan manufaktur.
"Kami ingin belajar dari Belanda tentang cara mempromosikan UKM inovatif melalui peran inkubator bisnis dan teknologi," kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 25 Januari.
Menteri Teten mengatakan, bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
"Dengan kekayaan alam yang melimpah, Pemerintah Indonesia secara konsisten mendorong program hilirisasi. Jadi, hasil sumber daya alam tidak lagi dijual secara mentah," kata Teten dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 25 Februari.
Teten menyebut, saat ini pemerintah telah melakukan pembatasan ekspor terhadap hasil sumber daya alam Indonesia melalui hilirisasi.
Untuk menciptakan ekonomi baru pada program hilirisasi, kata Teten, eksplorasi digitalisasi dari hulu ke hilir harus dilakukan.
Sebagai contoh dengan penggunaan Internet of Things (IoT) dalam pengembangan komoditas unggulan domestik.
"Ekonomi digital untuk UKM bukan hanya on board di e-commerce atau membuat pelatihan literasi digital. Mulai dari teknologi finansial sampai platform pengadaan barang dan jasa pemerintah juga harus mendorong digitalisasi UKM," ujarnya.
BACA JUGA:
Adapun Kemenkop UKM sendiri telah melaksanakan program inkubasi wirausaha (startup), bermitra dengan 20 lembaga inkubator bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan, untuk 2024, Kemenkop UKM akan menjajaki kerja sama dengan World Startup untuk mengoptimalkan proses dan hasil ataupun output dari program inkubasi usaha.
Pada kesempatan sama, CEO World Startup Gerrit Jan Van 't Veen mengatakan, World Startup telah berhasil membangun ekosistem kewirausahaan secara berkelanjutan selama kurang lebih 10 tahun.
"Kami membangun kondisi yang menginspirasi bagi para calon wirausaha dan mitra mereka untuk tumbuh berkembang sebagai wirausaha dan mempercepat transisi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui program kewirausahaan," tuturnya.
Dia juga menekankan siap berkolaborasi dan bertukar pikiran untuk membantu mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.
"Tentu kami bisa bertukar pikiran dengan pemerintah Indonesia (Kemenkop UKM) terkait pengembangan kewirausahaan yang telah kami jalani selama ini," imbuhnya.