Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power diketahui tengah membangun stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) yang ditargetkan akan beroperasi pada Februari tahun ini.

Hidrogen diklaim menajdi salah satu bahan bakar pengganti BBM yg jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan.

Melalui unggahan PLN di akun instagram resminya, PLN melakukan perbandingan harga penggunaan mobil BBM, mobil listrik dan mobil berbahan bakar hidrogen.

Dalam unggahan tersebut disebutkan untuknjarak tempuh 1 km, mobil BBM akan memakan biaya Rp1.400 per km, sementara untuk mobil listrik sebesar Rp370 per km dan mobil hidrogen hanya membutuhkan biaya sebesar Rp350 per km.

"PLN bersama pemerintah terus mengambil langkah-langkah strategis dalam transisi energi. Salah satunya melalui pemanfaatan hidrogen hijau sebagai energi alternatif ramah lingkungan pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM)," tulis PLN dalam unggahannya yang dikutip Kamis 25 Januari.

Langkah tersebut juga menjadi bagian dari upaya mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.

HRS yang hampir rampung ini diklaim siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat.

"Karena pada pembangunan tahap pertama ini, HRS Senayan telah dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar," lanjut manajemen PLN.

PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan. Kendaraan besutan milik Subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.

HRS Senayan akan semakin strategis karena di sana juga dibangun charger electric vehicle berbasis hidrogen yang memiliki fungsi sama dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di sana juga dibangun Hydrogen Center dan Hydrogen Gallery Room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia.