JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menyebut pemuda berada di posis strategis. Karenanya pemuda menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.
Hal ini disampaikan Menpora saat menjadi pembicara Dialog Nasional 2021 dengan tajuk ‘Keberlanjutan Ekosistem Kewirausaan Pemuda di Masa Covid-19’. Acara ini diselenggarakan UNDP Indonesia bekerjasama dengan Citi Fondation, Kemenko PMK, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kemenpora.
“Pemuda saat ini lah yang akan menjadi tulang punggung Indonesia maju pada tahun 2045 yang akan datang tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka,” kata Menpora Amali dalam paparannya, Kamis, 20 Mei.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa sambung Amali harus mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi sesuai dengan potensi yang dimiliki.
“Di antara hal penting tersebut adalah potensi dan softskill kewirausahaan di kalangan anak muda,” ungkapnya.
Menpora Amali meyakini kewirausahaan pemuda yang sedang berkembang saat ini menjadi solusi multidimensi persoalan yang muncul.
“Karena pengembangan kewirausahaan pemuda diharapkan mampu mendorong perkembangan perekonomian dunia dengan basis kreativitas dan inovasi dalam berbagai sektor ekonomi terutama sektor ekonomi kreatif,” harapnya.
Dengan pengembangan kewirausahaan muda diharapkan akan melahirkan wirausaha muda pemula yang mempunyai kreativitas dan inovasi sehingga pada akhirnya mampu membuka lapangan pekerjaan.
“Ini tentu perlu untuk kita wujudkan bersama. Upaya tersebut sekarang ini kita rasakan, menghadapi tantangan yang cukup serius baik pada tataran individu para pemuda itu sendiri, dukungan keluarga dan masyarakat serta lingkungan yang belum kondusif dan tidak kalah penting adalah masih terdapat keterbatasan jangkauan kebijakan yang sesuai dengan pemuda,” pungkasnya.
Karenanya, Kemenpora menempatkan pengembangan kewirausahaan sebagai salah satu program prioritas Kemenpora hingga tahun 2024 yang akan datang.
“Kami Ingin mendorong para pemuda kita untuk menumbuhkan minat dan bahkan berani memulai berwirausaha di saat usia muda itu melalui program atau kegiatan pengembangan kewirausahaan,” paparnya.
Selain itu, Menpora Amali juga mendorong koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam pelayanan pengembangan kewirausahaan muda ini, baik di tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah.
“Sebagai implementasi dari program prioritas tersebut, Kemenpora melakukan melalui strategi pembangunan kewirausahaan pemuda yang disusun bersama-sama dengan Bappenas,” jelasnya.
Ada pun dua strategi tersebut antara lain, pertama, peningkatan kapasitas dan kompetensi individu calon pengusaha muda. Kedua, perbaikan ekosistem pengembangan kewirausahaan pemuda.
“Pendekatan inkubasi usaha secara tuntas perlu diberikan kepada para calon wirausaha muda dan dengan demikian maka dapat menghadirkan ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya kewirausahaan pemuda,” katanya.
Menurutnya, keberadaan ekosistem yang kondusif akan memberikan dampak pada keberlanjutan dari proses inkubasi usaha dan dukungan lebih lanjut kepada wirausaha mudah pemula yang diharapkan bersama.
“Untuk membangun atau mewujudkan ekosistem kewirausahaan pemuda yang berkelanjutan ini sangat dibutuhkan keseriusan dan kolaborasi dari berbagai pihak diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas pemuda, dan kalangan pengusaha. Yang tidak kalah penting adalah organisasi internasional,” papar Menpora Amali.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP, Norimasa Shimomura mengaku bersyukur kegiatan Dialog Nasional 2021 terselenggara dan mendapat dukungan dari pemerintah termasuk Kemenko PMK, Bappenas dan Kemenpora.
Menurut dia, Indoensia berpotensi mendapat keuntungan dari bonus demografi karena proporsi penduduk usia produktif yang besar.
“Namun ini bukan suatu keniscayaan, semua orang membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh menerjemahkan aset demografis ini dari bonus demografi populasi muda menjadi bonus demografi. Dan ini bukanlah jalan yang mudah,” katanya.
Namun, dia meyakini dengan pengembangan kewirausahaan muda Indonesia akan diuntungkan dengan adanya bonus demografi tersebut. Apalagi saat ini ditengah pandemi banyak bermunculan pengusaha media dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Pandemi menciptakan peluang bagi bisnis digital dengan banyak wirausaha muda beralih ke dunia maya agar bisnis mereka tetap bertahan,” jelasnya.
Hadir dalam sebagai pembicara dalam acara ini antara lain Muhadjir Effendy, Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dan Wakil Ketua Umum KADIN, Shinta Widjaja Kamdani.