Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan bahwa isu hengkangnya Grup Djarum dan Wings dari Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Sugiarto Kusuma dalam proyek Hotel Nusantara, tak benar.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, bahwa keduanya memang sedari awal tidak tergabung dalam Konsorsium Nusantara yang menggarap proyek Hotel Nusantara di IKN.

"Jadi, Djarum dan Wings Group tidak benar hengkang dari konsorsium Nusantara. Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara terdiri dari 10 perusahaan yang waktu itu disebutkan, memang Djarum dan Wings tidak termasuk di situ," ujar Agung dalam media briefing secara daring, Selasa, 16 Januari.

Meski begitu, Agung memastikan bahwa dua investor besar tersebut akan tetap mendukung pembangunan IKN melalui proyek pembangunan lainnya, salah satunya yakni proyek Botanical Garden.

"Namun, Djarum dan Wings ikut bersama-sama dengan konsorsium membangun IKN utk pengembangan lain, contohnya dalam pembangunan botanical garden," katanya.

Dengan demikian, Agung pun menegaskan bahwa isu soal hengkangnya Grup Djarum dan Wings tak benar.

"Jadi, kalau dikatakan hengkang tidak benar dan tentunya tidak mengganggu jalannya proyek (IKN)," imbuhnya.

Sebelumnya, kabar Grup Djarum dan Wings tidak turut serta membangun proyek Hotel Nusantara diketahui pada Desember 2023 lalu.

Padahal saat itu mengacu pada dokumen yang dibagikan oleh OIKN per 19 September 2023, disebutkan bahwa Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang membangun proyek mixed use terdiri dari hotel, mal dan perkantoran diikuti oleh 10 perusahaan besar RI, termasuk Djarum dan Wings.

Perinciannya adalah konsorsium tersebut terdiri dari 10 perusahaan besar, yaitu Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group.

Namun, berdasarkan laporan per Desember 2023 yang dibagikan Otorita IKN, nama Grup Djarum dan Wings tidak lagi tercantum dalam keanggotaan Konsorsium Nusantara. Posisinya justru digantikan oleh Kawan Lama Group dan Alfamart.